Suarageram.co – Polemik penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2023 – 2024 di SMKN 2 Kabupaten Tangerang Banten yang dinilai penuh dengan kebohongan dan kecurangan itu terus memanas, namun hingga saat ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) Provinsi Banten masih bungkam alias masih mengabaikan hal itu, meskipun elemen masyarakat dua kali menggelar aksi unjuk rasa.

Dalam aksi demo season kedua yang digelar pada Senin 31 Juli 2023 itu, para pendemo melalui orator Muhamad Jembar dalam orasinya menyebut bahwa Disdik dinilai telah menciderai anak anak bangsa, hal itu merupakan penghianatan terhadap bangsa sendiri. Tak hanya itu oknum wakil rakyat pun yang terlibat dalam proses PPDB itu dituding sebagai penghianat terhadap bangsa sendiri.

“Kita ini anak bangsa tidak akan mau mencederai bangsa nya sendiri, tapi kalau Dinas Pendidikan menciderai anak anak bangsa, hal itu merupakan penghianatan terhadap bangsa sendiri,” teriakan Jembar dalam orasinya, Senin (31/7/2023).
IMG 20230731 212141
Kata koordinator aksi Muhamad Jembar, begitu banyak anak polisi, begitu banyak anak anak aparatur yang lainnya sulit untuk masuk, tes yang tidak pernah jujur, tes yang penuh rekayasa, sudah begitu banyak titipan, dengan uang dan uang melalui panitia.

“Oknum oknum wakil rakyat yang berkhianat terhadap masyarakat miskin yang sulit masuk SMKN. Mana jiwa patriot mu, pak Tabrani dengan rekan rekan, kalau anda duduk manis, rakyat menderita, mau masuk sekolah dimintai duit, semua pakai duit,” ujar Jembar.

Dalam orasi itu Jembar juga mengkritisi pejabat lanjutan (Plt) Kepala Sekolah (Kepsek) SMKN 2 Kabupaten Tangerang yang meloloskan titipan wakil rakyat demi jabatan definitif. Jalur pendidikan yang serahkan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, kata dia, sudah tidak memadai, seharusnya di evaluasi bukan di korupsi

“Memuluskan status Plt menjadi jabatan Definitif dengan meloloskan titipan. Ingat saya tidak akan pernah berhenti dengan kawan kawan, pada saat tidak direspon hari ini, maka kita akan demo besar besaran di Kementerian Pendidikan, ini hanya sebagian kecil, karena apa yang kita lakukan bukan serta merta kita jadi pengemis, kalau hanya Plt ingin dimuluskan jadi definitif, maka ia memuluskan titipan oknum,” imbuhnya. (Red).