Suarageram.coLSM Geram Banten Indonesia melayangkan surat pengaduan secara resmi kepada pihak Kementerian Pekerjaan Umum soal peristiwa banjir bak lautan yang merendam rual Tol Bitung Tangerang yang terjadi pada 28 Juni 2025 lalu.

Kata Ketua LSM Geram Banten Indonesia Alamsyah, surat pengaduan bernomor 0022/Istimewa/Lapdu/DPP/LSM/GRM-IND/V1/2025 itu, selain di tujukan ke Menteri PU, surat tersebut juga di tembuskan ke Direktur Utama PT. Jasa Marga (Persero) Tbk, Gubernur Banten juga ke Bupati Tangerang.

“Kami LSM GERAM BANTEN INDONESIA menyampaikan pengaduan, konfirmasi, dan klarifikasi terkait dengan terjadinya banjir besar dan genangan air pada ruas Jalan Tol Bitung, tepatnya di KM. 22, KM. 23, dan KM. 24, yang terjadi pada hari Sabtu, 28 Juni 2025 sekitar pukul 15.00 WIB, dan menyebabkan lumpuhnya arus lalu lintas baik dari arah Merak-Jakarta maupun Jakarta-Merak,” ujar Alamsyah, Senin (30/6/2025).

WhatsApp Image 2025 06 28 at 18.20.33 1 768x608 1
Banjir Tol Bitung, PUPR, Jasa Marga dan Pemprov Banten Diminta Evaluasi Pembangunan Direct Toll Access KM 25, (foto kegiatan proyek pembangunan jalan akses Paramount Palats-Bitung/red/han/suarageram.co)

Alam mengatakan, sebagai pengguna jalan yang rutin melintasi ruas tersebut, ia menilai bahwa peristiwa banjir besar yang menggenangi badan jalan tol tersebut bukanlah kejadian biasa, mengingat selama ini meskipun hujan deras kerap terjadi, belum pernah ditemukan genangan air separah itu hingga menyebabkan kelumpuhan arus kendaraan.

“Penjelasan yang beredar bahwa banjir terjadi akibat meluapnya Kali Sabi, menurut hemat kami kurang tepat dan tidak cukup logis, karena selama ini Kali Sabi kerap meluap namun tidak pernah sampai menyebabkan banjir setinggi dan separah yang terjadi kemarin,” terang Alam.

IMG 20250628 175253
Banjir di Tol Bitung, Aktivis Minta Pemkab Tangerang dan Jasa Marga Kaji Kembali Pembangunan Akses jalan Paramount Palats-Bitung, (foto proyek pembangunan jalan akses Paramount Palats-Bitung yang diduga salah satu pemicu banjir di ruas tol Bitung-Tangerang/red/han/suarageram.co)

Pihaknya menduga adanya kaitan antara peristiwa banjir tersebut dengan aktivitas pembangunan proyek akses keluar tol KM. 26 (Exit Tol Paramount Petals) yang saat ini sedang berlangsung. Pembangunan tersebut diduga telah mengganggu atau bahkan menutup saluran air eksisting, sehingga menghambat aliran dan menyebabkan air meluap ke badan jalan tol.

“Atas hal itu, kami meminta kepada Menteri Pekerjaan Umum, Direktur Utama Jasa Marga, Gubernur Banten, dan Bupati Tangerang untuk segera melakukan investigasi, audit teknis dan evaluasi lapangan terhadap penyebab utama terjadinya banjir besar di ruas tol Bitung tersebut,” terang Alamsyah.

Alam juga Meminta agar dilakukan pemeriksaan terhadap saluran drainase atau saluran pembuang air di sepanjang ruas jalan tol KM 22-KM 24. Kami menduga ada saluran air yang tertutup, tertimbun proyek, atau bahkan terputus akibat kegiatan pembangunan.

Meminta agar para pihak yang terkait menyampaikan secara terbuka dan transparan kepada publik terkait apa yang sebenarnya menjadi penyebab utama banjir tersebut. Jangan sampa peristiwa seperti ini selalu dikaitkan dengan istilah “bencana” tanpa ada investigasi yang objektif dan teknis.

“Melalui surat ini saya berharap dapat menjadi perhatian serius dari semua pihak yang kami tuju, mengingat dampak dari peristiwa ini sangat merugikan masyarakat luas, khususnya para pengguna jalan tol yang terjebak kemacetan berjam-jam dan mengalami kerugian materil dan non-materil. Dan kamipun salah satu pihak yang merasakan dampak peristawa tersebut karena saat itu kami sedang berada di lokasi menuju Jakarta,” tegas Alam.