Suarageram.co – Nasib puluhan pedagang kaki lima (PKL) khususnya para penjual pisang yang berlokasi di Kelurahan Bencongan Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang Banten hingga kini masih tak menentu.

Pasalnya, pasca penertiban lapak PKL yang dilakukan oleh aparat gabungan yang dimotori oleh pihak penegak Perda alias Satpol PP Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu itu, puluhan pedagang pisang itu tak lagi bisa berjualan.

Ketua Umum LSM Geram Banten Indonesia H Alamsyah MK saat menerima kedatangan perwakilan pedagang pisang dikediamannya pada Jumat malam 28 Juli 2023 sekira pukul 20.30 WIB mengatakan, pasca penertiban puluhan lapak PKL itu, hingga saat ini belum ada solusi yang tepat bagi sejumlah pencari nafkah tersebut.

“Hingga saat ini belum ada solusi yang tepat, bahkan mereka sampai saat ini belum bisa usaha lagi karena kendala tempat,” ungkap Alamsyah saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.

Dalam keterangan yang terima dari para pedagang pisang, lanjut Alamsyah, pihak Kelurahan Bencongan memberikan tempat yang menurut para pedagang kurang baik karena lokasi tersebut akses jalan yang sangat sulit dilalui kendaraan yang mengangkut barang/pisang.

“Akses nya sulit dilalui mobil barang,” ujar Alamsyah mengutip.
IMG 20230728 WA0051
Namun disisi lain, ada oknum yang mencoba memfasilitasi, menawarkan solusi untuk tempat yang diharapkan oleh para pedagang pisang, namun dikenakan sewa di tanah aset milik Pemkab Tangerang seharga 14 juta per meter dengan luas tanah yang diberikan per pedagang ukuran tanah 5 x 10 meter persegi, para PKL itu merasa tak sanggup dengan nilai yang begitu fantastis untuk sebidang tanah seluas 5 x 10 meter persegi.

“Para PKL ditawari sewa lahan seluas 5 x 10 meter persegi dengan harga per meter nya sekitar 14 juta rupiah dan uang muka sebesar 80 juta rupiah,” ujar Alamsyah.

Sementara bangunannya tambah Alam, dibangun sendiri oleh para PKL menggunakan baja ringan dengan konstruksi bangunan setengah permanen.

“Jadi nilai puluhan juta rupiah itu hanya untuk sewa lahan saja, sementara bangunannya dibangun sendiri oleh para PKL,” ujarnya mengutip.

Penawaran dari oknum yang mengaku bagian dari PD Pasar itu, dinilai oleh para pejuang receh itu sangat fantastis, sehingga PKL itu pun tak sanggup.

“Mereka berharap ada solusi terbaik dari pemerintah, sehingga PKL ini secepatnya bisa berjualan kembali,” pungkasnya. (Red).