Suarageram.co – Ziarah kubur merupakan salah satu tradisi religi di Indonesia, ada yang dijelaskan dalam dalil Alqur’an dan Hadis, ada juga yang tidak dijelaskan atau dilakukan oleh Nabi baik secara eksplisit maupun implisit, namun tradisi tersebut sangatlah baik untuk di budayakan.

Jaro sapaan akrab pria yang saban hari mengurus pemakaman umum (TPU) di kawasan Perumahan Taman Kirana Surya Desa Pasanggrahan Solear mengatakan, tradisi menjelang bulan Ramadhan (akhir Sya’ban) adalah ziarah kubur.

Sebagian mengistilahkan tradisi ini sebagai arwahan atau nyekar hal ini menjadi semacam kewajiban yang bila ditinggalkan serasa ada yang kurang dalam melangkahkan kaki menyongsong puasa Ramadhan.

“Sejak 2 Minggu yang lalu biasanya di setiap pemakaman (TPU) itu pasti ramai dikunjungi oleh para peziarah bagi keluarga yang masih hidup,” ungkap Jaro saat ditemui di TPU Kirana Surya, Jumat (8/3/2024).

Namu yang paling ramai dikunjungi oleh para peziarah pada H – 3 jelang puasa Ramadhan,” ujarnya.

Kata dia, bagi para peziarah tak usah repot repot untuk membawa perlengkapan ziarah, di TPU Kirana lengkap disediakan.

“Semuanya sudah kita siapkan, diantaranya kembang 7 rupa, air melati dan lain,” terang dia.

Namun begitu Jaro mengaku, selama dirinya berkecimpung dalam mengurus pemakaman di TPU Kirana Jaro sedikit bercerita suka dan dukanya. Secara gamblang ia mengutarakan sukanya dalam mengurus rumah masa depan ini semata mata karena ibadah sosialnya.

Kendati begitu dukanya pun ada, ia mengeluhkan minimnya biaya operasional perawatan pemakaman. Bahkan kata dia dari Dinas terkait pun tak ada kucuran anggaran perawatan.

Ia berujar, tidak ada honor buat pengurus bahkan biaya operasional juga sangat minim hal ini ia berharap dari Dinas terkait dapat memperhatikan hal hal tersebut.

Selama ini sambung dia, para pengurus TPU di Kirana hanya mengandalkan biaya operasional dari iuran melalui Badan Sosial Kematian (BSK) yang dibentuk melalui pengurus lingkungan setempat.

“Kalau tidak seperti itu pemakaman tidak bisa terawat dengan baik, hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi Dinas Perumahan Pemukiman dan Pemakaman,” harapnya.

Kata dia, biaya operasional perawatan pemakaman dinilai sangat penting bagi pengurus TPU tidak bisa mengandalkan swadaya masyarakat secara terus menerus, lagi pula ujar dia, TPU Kirana Pasanggrahan ini adalah bagian dari aset pemerintah daerah Kabupaten Tangerang, dan sudah sepatutnya pengurus itu ditunjang dengan biaya operasional nya.

Sementara itu Sidik saat ditemui di sekretariat TPU Kirana Pasanggrahan mengaku telah menerima bantuan berupa satu unit mesin penyedot air dan 1 unit lemari berkas.

“Dapat bantuan dari Dinas berupa 1 unit mesin penyedot air dan lemari berkas,” ujarnya singkat. (Han)

Editor : Burhanuddin.