Suarageram.co – Viral sebuah akun tik tok @rakyatgenz yang menyebut bahwa Kabupaten Tangerang Banten meraih peringkat ke 3 secara berturut turut selalu ada di jajaran klasemen tiga teratas sejak tahun 2020 hingga 2022 dengan jumlah masyarakat termiskin di Provinsi Banten.

Dikatakan dalam akun tik tok tersebut, di kabupaten Tangerang adalah kota seribu industri dan di support oleh perumahan elit diantaranya Sumarecon, BSD, Citra Raya, jelas karena semua itu berdampak permainan licik dari tangan tangan oknum di wilayah pembangunannya.

Ternyata julukan kota seribu industri tak menjadi jaminan bagi warga di Kabupaten Tangerang untuk bisa meraih kehidupan sejahtera. Terbukti masih banyak warga di Kabupaten Tangerang Banten yang hidup dibawah garis kemiskinan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten melalui situs resminya merilis tingkat kemiskinan di kota seribu industri itu menempati urutan ketiga jumlah kehidupan masyarakat miskin se-Provinsi Banten sejak tahun 2020 hingga tahun 2022.

Pada tahun 2022 ini jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Tangerang sebanyak 270,52 ribu jiwa atau 6,92 persen menepati urutan ketiga, sementara di posisi kedua jumlah masyarakat miskin ada di Kabupaten Lebak dengan jumlah 117,22 ribu jiwa atau 8,91 persen, sementara urutan pertama di Kabupaten Pandeglang dengan jumlah 114,65 ribu jiwa atau 9,32 persen.
IMG 20230610 025945
Dengan kondisi yang masih banyak angka kemiskinan membuat publik terus menyoroti sejumlah penghargaan yang raih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, diantaranya penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) serta sejumlah penghargaan lainnya.

Aktivis asal Cisoka Kabupaten Tangerang Aryo mengatakan, tak sebanding dengan jumlah WTP 15 kali diraih secara berturut turut sementara kehidupan masyarakat di wilayah Kabupaten Tangerang masih banyak yang berada di garis kemiskinan.

“Miris aja dengan kondisi saat ini, tak sebanding dengan sejumlah penghargaan yang diraih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang,” ungkap Aryo Jumat (10/6/2023).

Kata Aryo, perlu dipertanyakan atas penghargaan tersebut, bagaimana kajian nya sehingga bisa mendapatkan WTP secara berturut turut sebanyak 15 kali.

“Belum lagi sejumlah persoalan yang kini viral dikeluhkan warga melalui salah satu akun tik tok @rakyatgenz, kaum tertindas Kabupaten Tangerang Part II,” ujar Aryo.

Sebelumnya Aryo, mengkritisi WTP ke 15 yang diterima Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, dikatakan Aryo, bila dilihat dari siaran pers yang dikutip dari laman resmi BPK perwakilan Provinsi Banten tanggal 31-5-2023, bahwa BPK masih menemukan permasalahan terkait pengelolaan keuangan daerah.

Berikut catatan merah yang ditemukan BPK Perwakilan Provinsi Banten antara lain,
1. Pengelolaan Kas Belum Memadai
2. Ketidaksesuaian Klasifikasi Belanja Barang dan Jasa dan Belanja Modal Tahun 2022
3. Penataan Aset Tetap Belum Memadai. (Red).