Suarageram.co – Waspada, penyakit Leptospirosis atau kencing tikus bisa menyebabkan kematian, hal itu dikatakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang Banten kepada wartawan, Senin (13/3/2023).

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Sumihar Sihaloho mengatakan, akibat kasus leptopirosis atau kencing tikus telah banyak merenggut korban jiwa. Data tersebut merupakan akumulasi selama periode Januari-Desember 2022.

“Dari jumlah 10 orang meninggal itu terdiri dari 49 kasus selama 2022,” kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Sumihar Sihaloho.

Sumihar Sihaloho menjelaskan, penyakit itu merupakan salah satu penyakit yang menular melalui kencing tikus berupa bakteri.

Bakteri tersebut sambung dia, masuk melalui kulit yang lecet atau selaput lendir pada saat kontak dengan banjir atau genangan air sungai hingga selokan dan lumpur.

“Rata-rata yang terjangkit penyakit leptospirosis tersebut dari cemaran lingkungan sekitar yang tidak bersih,” terangnya.

Dikatakan Sumihar, pada tahun 2023 ada 1 kasus (pasien terkena leptospirosis), tapi tidak ada korban yang meninggal.

“Penyakit leptospirosis merupakan jenis penyakit yang mudah menular di tempat yang lembap. Seperti di lokasi banjir dan lain sebagainya,” ujar Sumihar.

Saat ini di Kabupaten Tangerang sendiri termasuk wilayah lembap akibat sering dilanda banjir. Untuk itu, tegas Sumihar, semua masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungan, baik di sekitar rumah maupun area publik.

“Jadi leptospirosis dapat menyebabkan kematian oleh karena itu diharapkan kewaspadaan dan lakukan pencegahan,” tandasnya. (Red).