Suarageram.co – Keberadaan yayasan pendidikan Islam Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Ijabah yang terletak di Desa Jambe Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang Banten dinilai kurang berkontribusi maupun pendekatan dengan lingkungan setempat. Bahkan dinilai angkuh.

Ahmad seorang warga di Kecamatan Jambe menilai, pihak Ponpes kurang terbuka atau kurang pendekatan dengan lingkungan setempat.

“Selama ini yang saya tau pondok pesantren ini selalu tertutup diri, tidak ada pendekatan dengan masyarakat lingkungan setempat, terkesan tertutup, sehingga ada kejadian seperti ini pihak yayasan harus bertanggung jawab,” ucap Ahmad saat dimintai pendapatnya, Rabu (27/12/2023).

Bahkan kata dia, dengan pemerintah desa setempat pun, informasi yang kami dapatkan tak ada basa basi nya. “Dengan pemerintah desa Jambe saja nggak ada basa basi nya kalau ada kegiatan sekolah, seperti kegiatan kelulusan sekolah, sebagai pemangku kebijakan di Desa mestinya ada undangan untuk kades sebagai tanda adanya sinergitas dengan kades setempat,” terang Ahmad.

Prihatin dengan pelecehan seksual yang terjadi di Ponpes Daarul Ijabah, tokoh agama (toga) di Kecamatan Solear Hartono mengaku prihatin atas tindakan yang merusak moral tersebut, semestinya kata dia hal itu tak perlu terjadi.

“Kejadian aib ini tidak boleh terjadi lagi dilingkup Ponpes. Tidak boleh kebaikan di bungkus dengan kejahatan,” ungkap Hartono.

Maka hal yang harus di lakukan para ketua yayasan harus benar benar selektif di dalam rekrutmen para pendidik, jangan sampai terulang lagi hal yang merusak tatanan pendidikan terutama kepada para pendiri Ponpes yang berbasis yayasan dan yang lainnya.

“Semoga tidak terulang hal yang tidak bagus apalagi seperti kasus pelecehan seksual, oknum nya harus segera diproses,” tandas Hartono.

Hingga berita ini diunggah, Suarageram.co masih belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Ponpes Daarul Ijabah Jambe. (Red)