Suarageram.co – Human Resource Development (HRD) PT New Hope Indonesia merespon keras atas keluhan warga RT 03 RW 01 Desa Sumur Bandung Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten terkait proses pengelolaan pembuangan air limbah yang menimbulkan aroma tak sedap hingga suara bising yang kerap mengganggu kenyamanan warga selama bertahun tahun.

Respon keras dari HRD perusahaan pakan ternak unggas itu melukai hati warga sekitar saat menyambangi pemukiman warga terdampak.

Nani mengatakan, pihak perusahaan itu datang, puluhan warga yang didominasi oleh kaum ibu yang ditemui oleh Dedeh selaku HRD PT New Hope Indonesia dan saat dialog berlangsung Dedeh melontarkan pertanyaan yang menyinggung perasaan warga. Apakah ibu-ibu dari perwakilan warga punya otak.

“Aduh ibu-ibu satu-satu dong ngomongnya kita disini mau kompromi, menyelesaikan masalah kita harus pakai otak bukan pakai otot, ibu pada punya otak nggak,” ucap Nani menirukan ucapan Dedeh.

Menurut Dedeh kata Nani, penutupan pabrik adalah solusi agar persoalan bau limbah, suara bising hingga debu yang dirasakan warga selesai.

“Kalau warga nggak mau ada bising, ada bau sama debu pabrik ini harus tutup dong” ujar Nani mengutip.

Dikatakan Nani, bau limbah hingga debu dari aktivitas perusahaan tersebut sudah menahun dirasakan warga.

“Kita minta bisingnya jangan terlalu, baunya juga, debunya jangan terlalu apalagi yang rumahnya deket sama panel itu kan ngeluh” kata Nani Yuningsih kepada awak media, Kamis (25/1/2024).

Nani menjelaskan, persoalan tersebut mulai dialami warga sejak dibangunnya gudang baru di pabrik itu, yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman.

Mirisnya, pihak perusahaan hanya memberikan kompensasi berupa sembako yang tidak seberapa setiap 2 bulannya.

“Dua bulan sekali kami dikirim sembako, itu tadi beras 1 liter, mie Sedap 3 bungkus ya, minyaknya sekilo sama gula setengah kilo, itu per dua bulan, namun itu tidak sebanding dengan persoalan bising ancaman gangguan kesehatan yang harus di jaga,” ujarnya.

Sementara Manager HRD PT New Hope Indonesia, Dedeh, belum memberikan keterangan meskipun sudah dikonfirmasi wartawan melalui pesan WhatsApp. (Han).

Editor : Burhanuddin.