Suarageram.co – Sejumlah sosial kontrol pun bersuara dalam menyikapi kebijakan yang dilakukan oleh kepala sekolah SMPN 4 Solear Kabupaten Tangerang Banten, yang meminta siswa untuk pulang akibat telat 5 menit.

Menurut ketua LSM GNR Indonesia hal itu bisa berdampak negatif bagi spikoligis anak anak siswa.

“Akibat dari tindakan kepala sekolah tersebut bisa berdampak negatif bagi spikoligis anak anak siswa,” tegas ketua LSM GNR Indonesia Edy Kurniawan SH.

Menurut bang Edos sapaannya, jika siswa itu pulang, akan dikhawatirkan tidak pulang kerumahnya, melainkan mereka akan main, dan itu kata dia, dikhawatirkan bisa berbuat sesuatu hal yang negatif.

“Mending pulang ke rumah langsung, kalau mereka main main dulu kecelakaan siapa yg siapa yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Ditegaskan Edos, bahwa pelarangan masuk bagi murid yang telat harus jelas, dan ada payung hukum nya, sebagi pijakan bagi sekolah itu sendiri.

“Satu hal yang perlu kita ketahui, bahwa tujuan pendidikan itu sendiri rohnya mencerdaskan anak bangsa. Bukan di suruh pulang, mereka harus masuk ikut belajar, saya meminta kepala dinas pendidikan untuk memanggang dan menegur Kepseknya,” tandasnya.

Sementara itu guru honorer di salah satu sekolah lain berinisial NAH mengatakan, seharusnya Kepsek itu tidak boleh mengeluarkan aturan seperti, masih ada cara lain yang lebih baik untuk memberikan sanksi bagi siswa yang telat.

“Guru tidak boleh melarang siswa belajar, melanggar hak itu,” pungkasnya singkat. (Red).