Suarageram.co – Selain tindakan asusila atau pencabulan, DAR 12 tahun yang merupakan santri yang baru lebih kurang setahun belajar di Pondok Pesantren Modern Bani Tamim yang beralamat di kampung Etek Desa Sindang Asih Kecamatan Sindang Jaya Kabupaten Tangerang Banten itu mengaku kerap mendapat kekerasan fisik atau bully dari seniornya.
UH Ibu korban saat ditemui menceritakan, pada saat putranya DAR kabur dari Ponpesnya, ia menjumpai anaknya dalam kondisi kaki dan tangan lebam dan memar. Kata dia, berdasarkan pengakuan sang anak, kondisi itu akibat perlakuan santri lainnya di Ponpes.
“Memang anak ini kabur tak tahan dengan tindakan asusila dari santri berinisial MGA, namun kekerasan fisik pun sering juga ia terima, bahkan kacamata nya beberapa kali ganti akibat dihancurin temannya,” cerita UH yang mengaku prihatin dengan kondisi didalam ruang lingkup Ponpes tersebut.
Kata UH, memang sudah lama ingin pindahkan putranya ke sekolah lain karena curiga ada hal yang tidak beres, namun UH bertahan karena menganggap hal bully itu sudah biasa terjadi.
“Anak itu sudah nggak betah sebetulnya, karena saya bilang bully di Ponpes itu biasa, namun dengan kejadian ini, merupakan hal yang tidak bisa ditolerir lagi,” tegas UH kesal.
Pasca peristiwa ini, dalam curhatannya, UH mengaku kerap mendapat intimidasi serta intervensi dari pihak pihak yang ia anggap tak bertanggung jawab.
“Banyak yang WhatsApp, yang telepon saya, begini, begitu lah ngomongnya, ya semacam intimidasi, intervensi lah, namun tetap saya pasrah pada proses hukum, bayangkan kalau peristiwa ini menimpa pada anak mereka, apa yang ingin mereka lakukan, miris pak,” tandasnya.
Sementara itu ustad Gilang selaku pihak Pondok Pesantren, dikonfirmasi melalui WhatsApp terkait kebenaran atas dugaan kasus pencabulan serta kekerasan fisik yang menimpa DAR itu, hingga saat ini belum memberikan tanggapan atas tudingan tersebut. Namun ia hanya menanyakan alamat kantor redaksi suarageram.co.
“Boleh diketik alamat lengkapnya bang,” kata Ustadz Gilang melalui pesan WhatsApp nya, Jumat (25/4/2024).
Ditanya lebih lanjut keterangan terkait kebenaran atas dugaan kasus tersebut, Gilang masih enggan memberikan komentarnya. “Nanti saya info ya,” tandasnya singkat. (Han)
Editor : Burhanuddin.
Tinggalkan Balasan