Suarageram.co – Kepala Kemenag Kabupaten Tangerang Banten H. Ade Baijuri mengaskan bahwa pihaknya meminta pimpinan Ponpes As Salim untuk tegas dalam menyeleksi calon tenaga pengajar.

Hal itu dilakukan kata dia, menyusul adanya kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru ngaji (ustadz) berinisial NN terhadap santri di lingkup pondok pesantren As Salim beberapa waktu lalu. Ia pun mengaku tim nya sudah mendatangi Ponpes tersebut.

“Kami sudah utus kasi PD Pontren kemarin ke ponpes tersebut dan kami juga sangat menyayangkan dan sangat prihatin atas terjadinya hal tersebut,” ungkap Kemenag Kabupaten Tangerang H. Ade Baijuri melalui WhatsApp, Sabtu (30/9/2023).

Menurut H. Ade Baijuri, pihaknya telah memberikan pembinaan kepada pimpinan Ponpes untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap kinerja para guru pengajar.

“Kami sudah memberikan pembinaan melalui kasi PD Pontren Pak Joni kepada Pimpinan Ponpes tersebut, untuk mengadakan pengawasan ketat kepada ustad-ustad yang ada, agar tidak terjadi kembali hal tersebut,” terang Ade.

“Dan kami minta kepada pimpinan ponpes agar ustad tersebut dikeluarkan dari ponpes untuk tidak mengajar lagi,” tegasnya.

Asep Suherman selaku kepala Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (DP3A) mengatakan, pihaknya telah mendatangi Ponpes tersebut melalui tim pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak desa dan Kecamatan untuk menangani kasus ini

“Kami sudah mendatangi ponpesnya dan menurut informasi pelaku sudah dihentikan dan kami pun terus berkoordinasi dengan pemerintah Desa dan Kecamatan Balaraja, ”

Asep pun menambahkan bahwa pihaknya telah menyiapkan asesment apabila diperlukan untuk trauma healing kepada para korban, pihaknya juga mengingatkan kepada pondok pesantren tersebut agar mengevaluasi kembali guru-guru Santri agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali

“Pondok pesantren kan domainnya Kemenag ya tetapi Kami menghimbau kepada pimpinan Ponpes untuk mengevaluasi guru-guru dan santrinya dari tindak kekerasan sampai dengan macam-macam agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” tandas Asep. (Red).