Suarageram.co – Seorang marbot Masjid di pasar Sentiong bernama ustadz Yani mengamuk lantaran tumpukan sampah tak diurus oleh pengelola. Padahal kata dia, setiap pedagang diminta iuran sebesar 10 ribu rupiah perhari belum lagi perbulan 500 ribu rupiah. Namun tumpukan sampah yang kini sudah mengeluarkan aroma bau busuk tak pernah diangkut atau dibuang.

Lantaran kesal akibat sampah tak diurus Ustadz Yani ngamuk terhadap pria yang dikenal dengan sapaan LOTOT yang tiada lain penarik iuran atau salar harian maupun bulanan.

“Ini ni premannya yang narik iuran 10 ribu per hari dan 500 ribu perbulan tapi sampah yang sudah bau busuk nggak pernah diangkut, bahkan ini sudah bertahun tahun,” ucap ustadz Yani saat memaki maki preman bernama Lotot itu.

IMG 20240510 105317
Tumpukan sampah yang bau busuk di sekitar pasar Sentiong Balaraja Tangerang

Ustaz Yani juga tidak sungkan sungkan menyebut bahwa LOTOT itu orang pak Kades Tobat dan juga Jaro setempat.

“Si LOTOT ini dibelakang nya Lurah Endang Suherman dan Jaro Tabrani. Dipintain salar terus menerus tetapi sampah tidak di angkut. Tahunan sampah tidak pernah di angkut sama sekali,” ungkap Ustadz Yani kepada wartawan, Jumat (10/5/2024) sekira pukul 09.46 WIB.

IMG 20240510 105334
Sampah yang diduga sudah lama tak diangkut di area pasar Sentiong Balaraja Tangerang

Kata dia tumpukan sampah yang tidak terurus menggunung dibeberapa tempat dampaknya bau tak sedap mengganggu lingkungan setempat, ia berharap pemerintah Kecamatan Balaraja dapat memberikan teguran kepada pengelola tersebut. (Han)

Editor : Burhanuddin.