Suarageram.co – Aktivis pemerhati dunia pendidikan merasa perihatin jika melihat kondisi ruangan laboratorium siswa siswi di SMAN 16 Kabupaten Tangerang yang berlokasi di Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang Banten saat ini.

Pasalnya, ruangan yang sejatinya untuk kegiatan praktek ilmiah bagi para siswa siswi sekolah tingkat atas milik pemerintah itu, saat ini dijadikan ruang guru guru juga sebagai dapur sekolah.

“Jika kita lihat kondisi di SMA 16 Kabupaten Tangerang di Jayanti, saya rasa kita semua akan ngelus dada, bagaimana tidak, ruangan yang seyogianya menjadi tempat praktek beralih fungsi menjadi dapur, lebih mirisnya, mereka yang notabane nya sebagai tenaga pendidik (guru) menempati ruangan yang menjadi satu dengan dapur, masa mereka kerja di luar jam kelas sambil bercampur dengan asap masakan,” ungkap aktivis asal Kabupaten Tangerang H. Alamsyah MK, Rabu (14/6/2023).

Jadi kata Alam sapaan pria asal Jayanti ini, sudah selayaknya Dinas Pendidikan Provinsi Banten harus mendukung sarana dan prasarana untuk para guru di sekolah tersebut, contohnya seperti ruangan kerjanya harus yang layak.

“Sudah seharusnya Dinas Pendidikan memperhatikan fasilitas sarana dan prasarana sebagai pendukungnya. Sehingga proses belajar mengajar serta hasil belajar mengajar siswa mendapatkan hasil yang maksimal,” imbuh Alamsyah.

Ujar Alam, kalau kita bicara tentang guru sudah jelas sekali perkembangan terbaru terhadap pandangan mengenai belajar mengajar menuntut guru untuk meningkatkan kompetensi dan perannya, tentunya didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Disisi lainnya, Alamsyah menyayangkan sikap Kepala Cabang Pendidikan wilayah Kabupaten Tangerang yang dinilai slow respon atas persoalan ini. Alam mengaku dirinya ingin membuka ruang dialog terkait SMAN 16 Kabupaten Tangerang.

“Saya sempat menghubungi kepala KCD dinas pendidikan kabupaten tangerang namun tidak di respon sama sekali, padahal saya sudah chat perkenalkan nama dan apa yang mau di sampaikan seputar SMA 16 Kabupaten Tangerang, dan ternyata benar apa yang selama ini di bicarakan oleh kawan-kawan aktivis jika kepala KCD yang sekarang sangat tidak respon terhadap informasi yang di berikan oleh para penggiat sosial,” keluh Alamsyah.

Padahal sambung Alam, ia ingin membahas terkait dengan SMAN 16, tentunya hal ini ada kaitan dengan kapasitasnya sebagai kepala KCD.

“Ini bisa menjadi bahan evaluasi kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten agar lebih tepat lagi dalam menempatkan jajarannya pada posisi sebagai kepala KCD,” tandasnya.

Sementara Kadis Pendidikan Provinsi Banten Tabrani dan kepala KCD Pendidikan wilayah Kabupaten Tangerang Mohamad Bayuni saat dikonfirmasi melalui WhatsApp hingga saat ini belum memberikan keterangan. (Red).