Suarageram.co – Warga serta sejumlah tokoh Agama Desa Cikareo Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang Banten menolak adanya bangunan permanen yang berdiri kokoh didalam area pemakaman umum di wilayah tersebut.

Pasalnya, keberadaan bangunan milik seseorang yang yang mengaku dirinya ustadz serta bagian dari ahli waris tanah wakaf itu dinilai mempersempit area pemakaman yang ada, warga khawatir tak ada lagi lahan untuk makam ketika ada warga yang meninggal dunia.

Kepala Desa Cikareo Kecamatan Solear Abdul Azid membenarkan hal itu, kata dia, selain warga serta tokoh Agama setempat, keluarga ahli waris tanah wakaf yang dekat secara silsilah pun menolak adanya bangunan permanen tersebut.

“Mantan Kades yang lebih dekat secara silsilah atau keturunan saja keberatan dan menolak adanya bangunan tersebut, dia marah besar, sebab itu sudah diwakafkan sejak dulu untuk pemakaman umum,” ungkap Kepala Desa Cikareo Abdul Azid saat ditemui di Kantor Desa pada Selasa (30/4/2024).

IMG 20240501 WA0137
Tokoh Agama dan aparat TNI serta pihak Pemerintah Desa Cikareo dan Kecamatan Solear datangi lokasi bangunan di dalam area pemakaman umum di Cikareo

Kata dia, atas keberadaan bangunan tersebut, warga beserta sejumlah tokoh Agama, tokoh masyarakat setempat, yang dihadiri oleh pihak Kecamatan Solear, Kepolisian dan TNI mengadakan musyawarah atas persoalan tersebut, namun sosok pria yang pernah kerja di PT Sarasa itu tak nampak hadir dalam pertemuan tersebut.

“Diundang musyawarah terkait bangunan itu yang bersangkutan tidak hadir,” ujar Azid

Berbagai upaya mediasi atau musyawarah dilakukan tak membuahkan hasil, oleh karena itu sambung Kades, pihaknya bersama tokoh Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Solear akan melayangkan surat kepada pemerintah Kecamatan Solear.

“Kami bersama tokoh Agama dan MUI Kecamatan Solear akan bersurat kepada Camat Solear untuk membantu menyelesaikan persoalan ini,” terang Azid.

Pantauan di lokasi siang tadi Rabu 1 Mei 2024, pihak Pemerintah Desa Cikareo, anggota Koramil 13 Cisoka, Trantib Solear dan MUI Kecamatan Solear meninjau lokasi bangunan tersebut seusai musyawarah yang tak dihadiri oleh pemilik bangunan di area pemakaman.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pemilik bangunan tersebut diketahui berinisial IW. Dibawah bangunan itu disinyalir ada beberapa makam warga setempat.

Pria yang mengaku dirinya sosok ustadz itu mendirikan bangunan lantaran di lokasi tersebut dinilai ada makam keramat bernama syekh Jenggot yang ia yakini sebagai waliyullah.

Hal itu patut diduga dan perlu ditelusuri lebih mendalam serta dikhawatirkan adanya penyebaran faham yang tak sesuai atau menyimpang.

Terpisah, Camat Solear Saedaman membenarkan hal itu, bahkan kata Camat, pihaknya melalui Kades setempat telah mengundang untuk berdiskusi namun yang bersangkutan tidak hadir saat diundang dalam dialog bersama tokoh masyarakat setempat.

Ya, kemarin kita ambil langkah langkah dengan mengundang pengurus MUI Kecamatan Solear dan MUI Desa serta anggota Polsek dan Koramil, Sekcam dan Kasie Trantib, namun kita juga undang saudara Iwan yang membangun bangunan di areal TPU Wakaf tersebut, namun yang bersangkutan tidak hadir, bukan hanya sekali saja, ketika rapat di tingkat Desa pun saudara Iwan tidak mau hadir,” tandas Camat Solear Saedaman. (Han)

Editor : Burhanuddin.