Suarageram.co – Tahapan proses pemilihan umum (Pemilu) 2024 terus menjadi sorotan publik bahkan menjadi trading topik di berbagai platform media online, mulai dari terkait penggunaan anggaran yang diduga di Mark Up hingga pendistribusian logistik diantaranya surat suara yang tertukar dengan Dapil lain yang terjadi di wilayah Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang Banten beberapa waktu lalu jelang hari pemungutan suara.

Hal ini kata aktivis senior asal Kabupaten Tangerang Banten Ahmad Suhud menjadi catatan khusus bagi pihak penyelenggara Pemilu yaitu KPU yang dinilai tak siap menghadapi pesta Demokrasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Saat ini lanjut pemerhati politik sekaligus mantan ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) era 2018 – 2021 Ahmad Suhud, pihak penyelenggara Pemilu (KPU) baik di tingkat Nasional maupun Provinsi Banten dan berimbas pada KPU Kabupaten Tangerang dihadapkan dengan persoalan server Sirekap yang bermasalah sehingga proses tahapan Rapat Pleno Rekapitulasi hasil penghitungan suara harus ditunda.

“Padahal Pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara adalah momen yang menegangkan bagi para peserta Pemilu untuk mengetahui secara real hasil suara yang diperolehnya,” ungkap Ahmad Suhud prihatin, Minggu (18/2/2024).

Soal menggunakan server dalam Pemilu 2024 ini kata dia, adalah penyelenggaraan terburuk dalam sejarah menghadapi pesta Demokrasi, ketidaksiapan KPU sangat terlihat jelas.

“Maka bisa disimpulkan dalam penilaian kami buruk nya penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU, baru kali ini kita menghadapi pesta Demokrasi tapi tidak begitu menikmati pestanya malah muncul persoalan-persoalan yang tentunya menggangu perhelatan pesta Demokrasi ini.

Dia bilang, ini merupakan cermin buruk terhadap kinerja KPU yang kami anggap belum siap. (Han)

Editor : Burhanuddin.