Suarageram.co – Ribuan massa yang mengatasnamakan komunitas pengusaha penggilingan padi menggelar aksi unjuk rasa di depan Perusahaan PT Wilmar Padi Indonesia (WPI) di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten pada Rabu (30/8/2023).

Dalam orasinya, para pengusaha penggilingan padi menuntut agar PT Wimar ditutup, karena dinilai memonopoli pembelaan gabah.

Aksi tersebut berjalan lancar para perwakilan aksi secara bergantian melakukan orasi diatas mobil komando, para pendemo menyuarakan aksinya dengan membentangkan spanduk berisikan tuntutan atau larangan bagi PT Wimar untuk membeli dan monopoli pembelian gabah sehingga menyebabkan harga beras melonjak naik.

“Melonjaknya harga kebutuhan bahan pokok beras di Provinsi Banten membuat harga pasaran beras menjadi naik, hal tersebut dipicu oleh langkanya gabah di para petani akibat dimonopoli oleh PT Wilmar Padi Indonesia,” kata Ruslan perwakilan aksi.
IMG 20230831 105931
Peserta aksi menuding PT Wimar merupakan penyebab harga beras menjadi mahal sehingga jelas merugikan seluruh warga, dirinya menduga gabah yang dibelinya dari petani diatas harga eceran tertentu (HET) membuat pengusaha penggilingan di Banten menjadi tutup,.

“Pengusaha tidak lagi memproduksi beras, sehingga menjadi pemicu harga beras menjadi melambung dari harga biasanya, sedangkan PT Wilmar menjual berasnya untuk di ekspor ke luar negeri,” ujarnya.

Kata dia dalam orasinya, sejak dua tahun belakangan PT WPI berdiri, banyak pengusaha penggilingan padi yang gulung tikar karena tidak mampu memproduksi padi akibat harga padi yang sangat mahal.

“Saat ini sudah sekitar 90 persen penggilingan padi yang kelas bawah tutup, namun demikian hasil audiensi kita menunggu surat dari Gubernur untuk menghentikan, masa Gubernur nggak sayang dengan warganya,” tandasnya. (Red).