Suarageram.co – Sejumlah aktivis senior di Kabupaten Tangerang Banten menilai kinerja jajaran direksi Perumda Pasar NKR tidak sesuai dengan harapan masyarakat alias gagal total.

Pasalnya menurut Alamsyah, salah satu program yang dinilai gagal itu adalah program revitalisasi pasar tradisional menjadi pasar moderen.

Kata pria tampan yang cikal bakal calon Bupati Tangerang ini, 18 dari 20 pasar rakyat yang dalam pengelolaan Perumda Pasar NKR yang akan di revitalisasi bermasalah, termasuk pasar Mauk.

“Permasalahan nya semua sama, para pedagang bukan menolak revitalisasi, tetapi permasalahan nya harga kios yang ditawarkan terlalu mahal permeter persegi nya. Belum ditambah PPN di tanggung pedagang, ditambah lagi para pedagang harus bayar 1 juta rupiah buat tempat sementara, ” ungkap Alamsyah aktivis asal Jayanti ini, Jumat (29/9/2023).

Kata Alam, melihat persoalan yang selalu terjadi dalam revitalisasi pasar pasar rakyat dan puncaknya berakhir dengan bentrokan, maka sudah selayaknya Pj Bupati Tangerang mengevaluasi kinerja Direksi dan mengganti semua karena dianggap tidak mampu membenahi pasar.

“Program Revitalisasi Perumda Pasar NKR ini gagal total, ” tegas Alamsyah.

Selain itu, sambung Alamsyah, ketidaktransparanan pihak Perumda Pasar NKR dalam melibatkan pihak ke 3.

“Kan kita nggak tau berapa besar investasi yang akan digelontorkan oleh pihak ke 3 dalam pembangunan revitalisasi pasar tersebut, ” terang Alam.

Dikatakan dia, alih alih revitalisasi adalah program Bupati sehingga dalam beberapa pemberitaan Dirut Perumda ngotot jika revitalisasi adalah harga mati.

“Jelas ini kan bentuk keegoisan seorang Dirut, seharusnya jalin komunikasi yang baik dulu dengan para pedagang, apa yang menjadikan mereka merasa keberatan sehingga mereka tidak mau dipindahkan, nanti kan ketemu benang merahnya di mana dan dapat dicarikan solusi bersama, ” pungkasnya. (Red).