Polisi Minta Maaf Soal Teriakan Yel-Yel Brimob Saat Sidang Kasus Kanjuruhan

Suarageram.co – Video yang memperlihatkan adanya anggota Brimob meneriakkan yel-yel pada sidang Tragedi Kanjuruhan viral di media sosial. Pada tayangan berdurasi 10 detik ini terlihat sejumlah personel dengan seragam dinas warna hitamnya itu berteriak ‘Brigado’.

“Sidang tragedi Kanjuruhan kali ini lebih heboh dari biasanya. Puluhan brimob hadir untuk “menyemangati” rekannya. Eh, menyemangati atau membuat gaduh ya? Pak Kapolri, Hentikan Intimidasi Proses Sidang Kasus Kanjuruhan!,” tulis akun resmi @YLBHI seperti dikutip merdeka.com, Kamis (16/2).

Dengan adanya kejadian itu, Polrestabes Surabaya meminta maaf terkait anggota Brimob yang diketahui dari Polda Jatim yang meneriaki yel-yel pada saat sidang yang digelar pada Selasa (13/2) sore.

“Saat itu, puluhan anggota ini memberi dukungan pada teman dan senior yang disidang terkait kasus Kanjuruhan. Puluhan anggota ini memberikan dukungan tanpa ada perintah siapa pun,” kata Kasihumas Polrestabes Surabaya Kompol Muchamad Fakih, Kamis (16/2).

“Mereka meneriakkan yel-yel secara spontan tidak ada perintah. Kami meminta maaf, karena membuat jalannya persidangan terganggu akibat perilaku tersebut,” sambungnya.

Baca juga: Anggota Brimob Diduga Intimidasi Jaksa Sidang Kanjuruhan, Kapolri Tegur Kapolda Jatim

Fakih juga menjelaskan mengenai adanya pengusiran yang dilakukan pihak pengamanan Pengadilan Negeri Surabaya. Hal itu hanya untuk mengimbau puluhan anggota agar tidak gaduh di luar gedung, karena memang masih banyak sidang lain yang sedang berjalan.

“Setelah diimbau, anggota juga menyadari dan kembali ke tempat masing-masing. Kejadian ini juga berlangsung cepat,” jelasnya.

Ia menegaskan, hal ini akan menjadi catatan bagi kepolisian untuk ke depan agar lebih baik lagi dalam melaksanakan pengamanan. Pihaknya juga memastikan, sidang yang dimulai pukul 10.00 – 16.30 saat itu berjalan aman dan lancar.

Sementara itu, mengenai dugaan contempt of court yang dilakukan anggota Brimob ini, pihaknya memastikan tidak ada kegiatan yang mengancam atau menghina persidangan. Apalagi, yel-yel juga dilakukan di luar gedung. Setelah yel-yel dan dilarang keamanan setempat, mereka membubarkan diri.

“Saat itu mereka sedang berjaga dan secara spontan saja, karena rasa empati ke sesama anggota yang menjalani sidang saat itu. Mereka berjaga untuk menjaga ada suporter yang datang ke persidangan,” pungkasnya.