Suarageram.co – Pelaku usaha UMKM di wilayah Provinsi Banten menolak adanya rencana penurunan batasan omzet UMKM dari 4,8 Milyar menjadi 3,8 Milyar.
Menurut ketua Komunitas UMKM Mitra Top Indonesia Juhanda SM MM, ada beberapa alasan penolakan terhadap rencana tersebut diantaranya akan menghambat pertumbuhan UMKM.
Sebab kata dia, penurunan batasan omzet akan menekan UMKM yang sedang berkembang untuk tetap berada di bawah batas baru tersebut, agar terhindar dari beban pajak yang lebih besar.
“Ini dapat menciptakan hambatan psikologis dan struktural bagi UMKM untuk tumbuh menjadi bisnis yang lebih besar,” jelas Juhanda SM MM, Juma (20/12/2024).
Alasan kedua kata pengusaha muda asal Solear ini, akan melemahkan daya saing
UMKM yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang lebih dari 60 persen PDB dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
“Batasan omzet yang lebih rendah akan melemahkan daya saing UMKM, terutama dalam menghadapi pasar global dan era digitalisasi,” ujarnya.
Selain itu alasan ketiga lanjut Juhanda, tidak sesuai dengan Inflasi dan kenaikan biaya operasional. Dalam konteks inflasi dan kenaikan biaya produksi yang terus meningkat, penurunan batas omzet tidak mencerminkan realitas ekonomi saat ini.
“Sebaliknya, pemerintah seharusnya mempertimbangkan untuk menaikkan batas tersebut, sehingga lebih relevan dengan kebutuhan operasional UMKM,” tegas Juhanda.
Sementara alasan keempat kata dia, akan berpotensi menyebabkan penurunan kepercayaan. Kebijakan ini dapat memberikan sinyal negatif kepada pelaku UMKM tentang dukungan pemerintah terhadap sektor ini.
“Kepercayaan adalah elemen penting dalam mendorong pelaku usaha untuk berinvestasi dan mengambil risiko,” imbuhnya.
Namun sebagai solusi, sebagai pelaku usaha ia akan mendorong pemerintah untuk mempertahankan atau bahkan menaikkan batas omzet sesuai dengan dinamika perekonomian saat ini.
Memberikan pendampingan dan insentif yang lebih besar bagi UMKM yang berpotensi naik kelas. Dan melibatkan pelaku UMKM secara langsung dalam perumusan kebijakan yang berdampak pada sektor ini.
“Dengan pendekatan yang lebih inklusif dan mendukung pertumbuhan, kami yakin UMKM Indonesia dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi maksimal bagi perekonomian nasional,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan