Suarageram.co – Anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari fraksi PPP Nazil Fikri, S.Ag turut menyikapi adanya polemik yang terjadi antara pemerintah desa Sentul Jaya Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Banten dengan tiga perusahaan yang berlokasi di Kampung Jaha dan Kampung Cengkok Desa Sentul Jaya Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang.

Persoalan yang saat ini tengah dibidik oleh beberapa media online itu, merupakan gugatan yang dilakukan oleh tiga perusahaan terhadap Kades Sentul Jaya di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Serang Banten.

Diketahui gugatan yang tertera dalam sistem informasi Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Serang dengan nomor perkara 28/G/TF/2023/PTUN.SRG, diantaranya adalah menyatakan tindakan faktual Tergugat I dan Tergugat II berupa tidak melakukan perbaikan Jalan Desa/ Jalan Pabrik dengan lebar 13,5 meter dan panjang 480 meter yang terletak dan menjadi batas wilayah RT 01 dan RT 02 RW 01 Kampung Jaha dengan RT 08 RW 04 Kampung Cengkok Desa Sentul Jaya Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang Banten dengan drainase- drainase yang menjadi akses pembuangan merupakan Tindakan Pemerintah.

“Aneh, yang saya tau di hampir semua daerah perusahaan itu membantu desa membangun ketika desa tidak sanggup membangun, bukan sebaliknya perusahaan minta kebutuhannya di bangun oleh Pemerintah Desa (Pemdes),” ungkap dewan Nazil Fikri saat dihubungi melalui WhatsApp, Selasa (20/6/2023).

IMG 20230618 130955
Infrastruktur jalan poros yang menjadi objek perkara oleh tiga perusahaan dengan pemerintah desa Sentul Jaya, (foto, red/Suarageram).

Terkecuali Perusahaan tersebut kata Nazil, memberikan kontribusinya jelas ke desa misal brp puluh juta ke desa sebagai bentuk pendapatan asli desa (PAD Desa).

“Dimana mana juga berharap adanya perusahaan ada dampak positif terhadap desa setempat bukan meminta anggaran desa yang tidak seberapa,” ujarnya.

Diutarakan Nazil, dana desa (DD) itu untuk kepentingan pembangunan desa dalam bentuk kegiatan desa, jalan lingkungan dan lain.

“Anggaran itu saja masih kurang, ini malah diminta untuk bangun jalan perusahaan yang anggarannya itu bisa milyaran, aneh sungguh aneh, logika dan cara berpikirnya tiga perusahaan tersebut perusahaan itu kesurupan dari mana,” tandasnya. (Red).