Suarageram.co – Tokoh muda Kabupaten Tangerang Banten yang saat ini berdomisili di wilayah Kecamatan Solear Juhanda SM turut bersuara soal calon pemimpin di Kabupaten Tangerang yang akan berkontestasi pada Pilkada 2024 mendatang.

Menurut tokoh muda yang saat ini sedang menempuh pendidikan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis di Universitas Esa Unggul ini menyebut, dalam memilih pemimpin, penting untuk melihat bagaimana calon pemimpin tersebut menjaga etika dalam mengambil keputusan, berinteraksi dengan orang lain, dan menjalankan tugasnya.

“Ada tiga hal yang harus dilihat dan teruji secara Etikabilitas, teruji secara Intelektualitas dan teruji secara Elektabilitas nya,” ungkap Juhanda SM.

Dikatakan pengusaha muda yang aktif sebagai narasumber di berbagai kegiatan seminar kampus ini mengatakan, tiga hal itu ada pada sosok Bacalon Bupati Tangerang Drs. H. Moch Maesyal Rasyied.

IMG 20240908 211019
Company profil Juhanda Tokoh sekaligus Pengusaha muda asal Kecamatan Solear.

Kenapa pilih Maesyal, kata Juhanda, dalam diri Bacalon Bupati Tangerang Maesyal ini telah teruji secara Etikabilitas, karena pemimpin yang teruji Etikabilitas nya adalah seseorang yang memiliki integritas moral yang tinggi dan selalu bertindak sesuai dengan nilai-nilai etika.

“Etikabilitas yang kuat memastikan bahwa pemimpin dapat dipercaya, transparan, serta tidak terlibat dalam tindakan yang merugikan secara moral seperti Korupsi, Nepotisme, atau penyalahgunaan kekuasaan. Pemimpin dengan etikabilitas yang baik juga cenderung memperhatikan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,” jelasnya.

Lalu secara Intelektualitas nya lanjut Juhanda, Intelektualitas merujuk pada kemampuan seorang pemimpin dalam memahami, menganalisis, dan mengatasi berbagai tantangan kompleks yang dihadapinya.

“Pemimpin yang teruji secara intelektualitas memiliki wawasan luas, pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek, serta mampu mengambil keputusan berdasarkan data, analisis, dan pemikiran kritis,” terang dia.

Dijelaskan dia, pemimpin yang cerdas juga terus belajar dan terbuka terhadap gagasan baru, sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan zaman dan menghadirkan solusi inovatif. Dalam konteks politik, bisnis, atau organisasi, intelektualitas juga menunjukkan kemampuan seorang pemimpin dalam memahami konteks yang lebih besar dan merumuskan kebijakan yang efektif.

Yang ketiga kata dia yang harus dilihat, secara Elektabilitas nya, yakni kemampuan seorang pemimpin untuk memenangkan kepercayaan dan dukungan dari masyarakat atau kelompok yang dipimpinnya. Ini mencakup bagaimana seorang calon pemimpin berkomunikasi dengan audiens, menjaga reputasi, dan membangun hubungan yang kuat dengan konstituennya.

“Seorang pemimpin yang memiliki elektabilitas tinggi biasanya memiliki karisma, rekam jejak yang baik, serta visi yang dapat menarik dan menggerakkan orang lain,” ujarnya.

Namun ujar dia, penting untuk dicatat bahwa elektabilitas tidak hanya soal popularitas, tetapi juga tentang kemampuan untuk mempertahankan dukungan dan kepercayaan tersebut dalam jangka panjang melalui kinerja yang konsisten.

Ketiga aspek ini yaitu Etikabilitas, Intelektualitas dan Elektabilitas harus dipertimbangkan secara bersamaan untuk memilih pemimpin yang ideal.

“Pemimpin yang teruji dalam ketiga hal ini akan mampu memimpin dengan moralitas yang baik, kecerdasan yang memadai, dan dukungan yang kuat dari masyarakat nya dan itu semua ada pada sosok Drs. H. Moch Maesyal Rasyied – Intan Nurul Hikmah,” tandasnya. (Han)

Editor : Burhanuddin.