Suarageram.co – Ribuan massa aksi unjuk rasa (UNRAS) dari berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan Organisasi Masyarakat (Ormas) di depan kantor Bupati Tangerang Banten merasa tak puas dengan permohonan maaf yang disampaikan oleh Kabid Penyelesaian Hubungan Industrial Disnaker Kabupaten Tangerang Desyanti.

Padahal, seyogyanya permintaan maaf adalah cara yang sopan untuk menebus sebuah kesalahan, dengan melakukan permintaan maaf yang tulus menunjukkan rasa hormat terharap orang yang merasa disakiti.
IMG 20230626 210354
“Minta maaf tapi masih terlihat angkuh nggak mau ngakuin kesalahan, padahal jelas itu kata katanya nggak ada yang multitafsir,” teriakan para pendemo seusai menggiring Kabid HI Disnaker Kabupaten Tangerang Desyanti untuk meminta maaf secara terbuka.

Sementara itu komentar salah satu anggota LSM JBB Budi Agustiawan mengatakan, MULTITAFSIR ?, sudah jelas jelas lisannya yang dengan lugas menyatakan salah satu keterpurukan pengusaha di sebabkan Ormas dan LSM.

“Mulut mu harimau mu, itu bahasa yang pantas untuk menafsirkan arti ucapan mu,” sindir Budi Agustiawan dalam kolam komentar Suarageram.co.

Dilokasi unjuk rasa Ketua DPC PPBNI Satria Banten As’ari Marnan terlihat kecewa, kata dia, atas pernyataan Kabid HI Disnaker itu, permohonan maaf pun belum tentu puas buat kita semua, maka dari itu pihaknya akan melakukan upaya hukum.

“Atas persoalan ini, kami sepakat untuk membuat laporan Kepolisian, kita kawal proses hukum nya,” tegas As’ari Marnan di lokasi unjuk rasa, Senin (26/6/2023).

IMG 20230626 WA0039
Permintaan Maaf Terbuka Kabid HI Disnaker Nyaris Ricuh, (foto, red/Suarageram).

Dampak dari pernyataan yang bernuansa provokatif dan melukai warwah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan Organisasi Masyarakat (Ormas), Kepala Bidang (Kabid) Penyelesaian Hubungan Industrial Disnaker Kabupaten Tangerang Desyanti itu terancam dicopot dari jabatannya. (Red).