Suarageram.co – Seperti biasanya teori hukum ekonomi bahwa ketika permintaan meningkat maka harga-harga pun ikutan naik. Teori itu juga terjadi saat ini jelang bulan Ramadhan permintaan kebutuhan dapur seperti sayur mayur, lauk pauk meningkat dan harga pun naik drastis hingga mencapai 100 persen.

Informasi kenaikan harga-harga kebutuhan dapur itu terungkap dari hasil pemantauan disejumlah pedagang di Pasar Tradisional Tigaraksa pada (7/3/2023).

Yani (40) salah satu pedagang sayuran di pasar Gudang Tigaraksa mengatakan, kenaikan harga terjadi sejak seminggu lalu saat memasuki bulan Sya’ban, menurutnya hal itu sudah biasa terjadi jelang bulan puasa Ramadhan.

“Kalau kenaikan harga-harga kebutuhan dapur sudah terjadi seminggu lalu dari mulai sayur mayur ikan itu lumayan tinggi naiknya, tomat yang paling tinggi dari harga 5 ribu menjadi 12 ribu,” ungkap Yani yang mengaku sudah lama dagang di pasar gudang Tigaraksa.

Ditegaskan Yani, harga yang cukup mencolok kenaikannya termasuk jengkol tua yang biasa 25 ribu menjadi 40 ribu, cabai dari harga 40 ribuan naik menjadi 80 ribu, kentang dari 12 ribu menjadi 20 ribu.

“Sayur cesim saja yang semula sekilo cuma 3 ribu sekarang naik menjadi 8 ribuan,” tambahnya serius.

Namun kenaikan harga-harga kebutuhan dapur jelang Ramadhan nampaknya tak mengurangi semangat konsumen pasar Tigaraksa yang tetap semangat belanja setiap pagi untuk memenuhi kebutuhan masakan di rumahnya.

“Yah mau gimana lagi namanya mau bulan ramadhan itu emang biasa sudah pada naik harga-harga, kalau kita nggak belanja terus di dapur ga masak gitu? Kan harus tetap pada makan keluarga kita,” ucap salah satu pembeli sayuran yang saat ditanya nampak sibuk milih bawang merah.

Diketahui dalam rangka mengantisipasi dampak kenaikan harga-harga kebutuhan pokok Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tangerang saat ini menggelar Bazar sembako murah disejumlah titik diantaranya di Kecamatan Jayanti serta Minggu ini di Kecamatan Solear. (Red).