GANN : Peredaran Ilegal Tramadol dan Excimer Dapat Menjadi Bagian Dari Kejahatan

Suarageram.co – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN), Fakhruddin Sangaji Bima menyebut, peredaran ilegal obat keras jenis Tramadol dan Excimer (Chlorpromazine) dapat menjadi bagian dari masalah kejahatan.

Untuk itu kata pria asal Bima NTB yang akrab disapa bang Arul ini, sebagai pegiat anti narkotika ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk sama sama memberantas peredaran dan penyalahgunaan Narkotika maupun obat keras golongan G.

“Apabila itu semua merusak masyarakat atau generasi muda, saya akan eksekusi dengan cara sinergitas kepolisian dan Dinkes. Ayo kita bentuk kekuatan dengan melakukan sama sama, ” ungkap Sanghaji Bima yang mengaku prihatin atas maraknya peredaran bebas obat obatan keras jenis Tramadol dan eksimer di wilayah Kabupaten Tangerang akhir akhir ini, Kamis (2/5/2024).

Menurut Presiden GANN ini, Tramadol adalah obat analgesik (obat sakit) yang mengandung kodein yang merupakan obat berbahaya. Obat ini dikenal karena efek meredanya yang kuat dan kemungkinan ketergantungan fisik dan psikologis yang tinggi.

“Peredaran obat terlarang Tramadol dan Eksimer menjadi masalah serius karena memiliki efek samping dan risiko kesehatan seperti kecanduan, gangguan pernapasan, kerusakan hati, dan bahkan overdosis atau kematian, ” terang Fakhruddin Sangaji Bima.

Selain itu kata dia, penggunaan ilegal Tramadol dan Eksimer dapat menyebabkan masalah sosial seperti penyalahgunaan zat, kejahatan terkait narkoba, dan penurunan produktivitas dalam masyarakat dan dampaknya sangat luas.

“Dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada kesehatan individu, termasuk efek samping serius dan risiko overdosis, ” jelas Arul.

Lebih jauh ia mengatakan, peredaran ilegal Tramadol dan Eksimer dapat menjadi bagian dari masalah kejahatan. Berpotensi peningkatan kejahatan seperti pencurian, penipuan, atau bahkan kekerasan.

“Ayo kita berantas bersama sama bersinergi dengan pihak Kepolisian dan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, ” tandasnya. (Han)

Editor : Burhanuddin.