Suarageram.co – Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Al Amjad Tigaraksa Kabupaten Tangerang Banten mengakui bahwa biaya operasional (BOP) atau honorer alias gaji sejumlah pengurus DKM hingga tenaga keberhasilan di rumah ibadah tersebut sampai saat ini belum cair.

Hal itu diungkapkan ustadz Waluyo, salah satu pengurus Masjid kebanggaan masyarakat Kabupaten Tangerang tersebut, meskipun pihaknya sudah pernah menanyakan pada bagian Kesra Kabupaten Tangerang.

“Hal ini sejak Maret, April, Mei kita sudah pantau belum ada kabar. Dan ini pada bulan Juni kami sudah tanyakan ke bagian Kesra, info keuangan untuk Al Amjad casbazet bulan Oktober 2023, nilainya 320 juta rupiah, ” ungkap ustadz Waluyo melalui sambungan telepon, Kamis (31/8/2023) sekira pukul 19.50 WIB.

Mendapat informasi pencairan pada bulan Oktober 2023, ia mengaku pihaknya hanya bisa pasrah, ditambah lagi dengan kondisi ekonomi yang kurang baik saat ini, pihaknya pun kesulitan tak bisa memberikan solusi untuk mendapatkan dana talangan.

“Informasinya bulan Oktober baru cair, ya sudah kita pasrah saja, karena di NPHD belum turun juga, sementara biaya solar, oli untuk genset, biaya servis untuk mesin air, dari mana dananya, sedapat dapat nya kita talangin, belum lagi untuk khotib 700 ribu, Imam 500 ribu, itu tiap minggu, ” terang Waluyo.

Kendati begitu, sambung waluyo, pihaknya telah menyampaikan kepada pengurus maupun tenaga keberhasilan untuk bersabar sebab anggaran operasional akan turun pada Oktober mendatang. Meskipun kata dia, sudah sering bolak balik ke bagian Kesra untuk menanyakan soal itu.

“Kami pengurus hanya menjalankan amanah sesuai SK Bupati, ” imbuhnya.

Ia juga mengakui kondisi Masjid Agung Al Amjad saat ini sedang merana, kendati begitu pihaknya tetap bertanggungjawab untuk pemeliharaan.

“Karena memang ada dana pemeliharaan nya, untuk saat ini sedapat dapat nya kita dana talangan, seperti untuk ganti lampu yang putus, beli peralatan keberhasilan, perbaikan mesin potong rumput, semua pakai dana talangan, karena dana dari Kesra belum turun,” tandasnya.

Disinggung terkait aula untuk kegiatan yang sering disewakan, ustaz Waluyo mengatakan bahwa itu langsung dikelola oleh Pemda bagian Umum berikut izin dan sewa nya.

“Kalau untuk aula, itu langsung pemda izin dan juga sewa nya ke bagian Umum, kita hanya merawat saja, nggak kebagian apa apa, ” pungkasnya.

Berita sebelumnya, Direktur Eksekutif LSM BP2A2N Ahmad Suhud menilai carut marut nya pengelolaan di rumah ibadah kebanggaan masyarakat Kabupaten Tangerang itu tidak lepas dari tanggung jawab pengurus DKM Masjid yang tak produktif sehingga masjid tersebut terlihat tak terawat, ditambah lagi dengan sejumlah tenaga pengelola masjid sudah 9 bulan tak menerima BOP alias honorer nya.

“Jadi DKM ini kita anggap lalai, seharusnya mereka proaktif untuk segera memberikan solusi bagaimana caranya pekerja ini segera mendapatkan upah nya, apa DKM nya terlena dengan anggaran dana hibah yang nilainya fantastis itu,” ucap Ahmad Suhud. (Red).