Suarageram.co – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang mengakui adanya tumpang tindih kegiatan yang bersumber dari pokok pikiran (Pokir) anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang dengan kegiatan di Desa.

Hal tersebut membuat rancu kegiatan pembangunan yang sudah dianggarkan melalui anggaran dana desa.

Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang Dra Upit Kurniasih M, Si dalam akun Instagram Bappeda menanggapi pertanyaan dari peserta Musrembang yang digelar di Kecamatan Cisoka beberapa waktu lalu.

Pada intinya pertanyaan itu kata Upit, kenapa setiap usulan yang dibawa oleh hasil Musrenbang Kecamatan ke Kabupaten itu selalu tidak pernah diprioritaskan.

“”Karena adanya usulan dari Dewan atau Pokir yang akhirnya saling bertabrakan, makanya tadi pada saat paparan saya sempat memberikan pesan kepada para anggota Dewan yang terhormat agar lebih prioritaskan Pokir yang berada di wilayah desa,” ungkap Kabid Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Tangerang Upit Kurniasih dikutip, Selasa (30/1/2024).

Pada kegiatan Musrembang Kecamatan Cisoka itu, Kades Jeunjing Nurlela memberikan kritikan pedas terhadap anggota DPRD Kabupaten Tangerang.

Kata Nurlela, kegiatan atau proyek yang bersumber dari Pokir Dewan selalu tumpang tindih dengan kegiatan yang menggunakan anggaran dana desa nya.

Padahal sambung dia, kebutuhan di desa hanya Kepala Desa lah yang lebih tau atau yang lebih faham terkait kebutuhan di Desa nya. Hal ini disebabkan kurangnya koordinasi.

“Kegiatan Pokir dewan selalu tumpang tindih dengan kegiatan di desa karena dinilai tidak ada koordinasi dengan pihak Pemerintah desa padahal yang tahu persis kebutuhan di desa adalah Kepala Desa semestinya setiap kegiatan Pokir harus selalu berkomunikasi dengan pihak Pemerintah desa,” pungkasnya. (Han).

Editor : Burhanuddin.