Suarageram.co – Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang digelar di depan kantor DPRD Kabupaten Tangerang Banten berakhir ricuh, Kamis (31/8/2023).

Dalam aksi tersebut mahasiswa meminta ketua DPRD Kabupaten Tangerang untuk menemui mahasiswa dan menjelaskan secara transparan terkait adanya dua surat usulan nama Pj Bupati Tangerang ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Namun ketua DPRD Kabupaten Tangerang tidak menemui mahasiswa, akibatnya, puluhan mahasiswa itu ingin merangsek ke dalam ruang rapat bersama anggota DPRD Kabupaten Tangerang, namun tidak diizinkan oleh aparat keamanan setempat demi menjaga kondusifitas.

Sebagian mahasiswa berupaya mendekati gerbang dan berusaha menggoyangkannya, akan tetapi terhalang pembatas pagar besi yang dijaga sejumlah aparat dari Kepolisian dan Satpol PP.
IMG 20230831 193845
Terpantau di lokasi massa mahasiswa itu langsung melakukan aksi bakar ban sebagai bentuk kekesalannya.

“Kami meminta agar Ketua DPRD bisa menemui kita. Kalau tidak, kami yang akan masuk ke ruangan,” ucap Azis salah satu koordinator aksi mahasiswa dalam orasinya.

Tak lama berselang, terjadi insiden saling dorong dan tarik menarik yang dilakukan mahasiswa terhadap aparat. Bentrokan pun tak dapat terhindarkan, aparat Satpol PP serta Kepolisian dari Polresta Tangerang langsung menahan aksi demonstran untuk menjaga situasi agar tidak semakin kacau.

Selain itu, aparat juga sempat menyemprotkan apar atau pemadam api terhadap massa demonstran tersebut. Namun dari puluhan mahasiswa itu tetap bertahan.

“Kami minta agar Ketua DPRD untuk dapat menjelaskan secara transparan,” katanya. (Red).