Suarageram.co – Pengusaha muda asal Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang Banten Juhanda SM mengapresiasi sikap dan responsif yang tunjukkan oleh Andra Soni saat berdiskusi selama lebih kurang 1 jam bersama nya. Dalam diskusi itu membahas soal kemajuan UMKM di Provinsi Banten.
“Dalam diskusi tadi calon Gubernur Banten Andra Soni, nampak serius menanggapi masalah masalah yang terjadi di UMKM Provinsi Banten. Dan beliu berkomitmen untuk menjalankan strategi strategi penyelesaian permasalan UMKM, ” kata Juhanda SM seusia diskusi, Sabtu (28/9/2024).
Dalam diskusi tersebut, Juhanda menyampaikan beberapa hal yang tantangan yang menghambat perkembangan serta daya saing UMKM di Provinsi Banten, diantaranya kata dia, akses terbatas ke modal banyak UMKM di Banten kesulitan mendapatkan modal untuk mengembangkan usahanya.
“Ini disebabkan oleh kurangnya jaminan, proses administrasi yang rumit, serta kurangnya informasi tentang sumber pembiayaan yang tersedia. Kemitraan dengan Lembaga Keuangan Pemerintah dapat mendorong kemitraan antara UMKM dan lembaga keuangan seperti Bank atau koperasi untuk memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah dan terjangkau, seperti optimalisasi program KUR dengan bunga rendah dapat membantu UMKM mendapatkan modal kerja, ” terang Juhanda.
Hambatan yang kedua jelas pria yang saat ini sedang menempuh pendidikan S2 Manajemen ini yakni kurangnya Akses ke Teknologi dan Inovasi. Menurutnya, banyak UMKM di Banten yang masih menggunakan metode produksi tradisional dan tidak memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran atau manajemen usaha, sehingga kalah bersaing dengan usaha yang lebih besar.
“Pelatihan Teknologi, Pemerintah daerah dan lembaga terkait dapat mengadakan pelatihan terkait penggunaan teknologi digital dalam pemasaran (e-commerce) dan manajemen usaha (software akuntansi, dan lain lain seperti Infrastruktur Digital Pembangunan infrastruktur internet yang merata, terutama di daerah terpencil, agar UMKM di seluruh Banten bisa mengakses teknologi dengan lebih mudah, Inkubator bisnis yang fokus pada digitalisasi UMKM agar mereka bisa berinovasi dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan produktivitas,” jelas Juhanda.
Pemasaran yang terbatas juga sangat berpengaruh, sambung Juhanda, banyak UMKM di Banten masih bergantung pada pasar lokal dan belum mampu menembus pasar nasional maupun internasional. Keterbatasan dalam strategi pemasaran dan promosi menjadi penghalang bagi ekspansi bisnis mereka.
Pelatihan Pemasaran Digital oleh Pemerintah dapat bekerja sama dengan platform digital besar untuk memberikan pelatihan terkait pemasaran online, seperti cara memanfaatkan media sosial, marketplace, dan SEO (search engine optimization). Pameran dan Expo,
Pemerintah dan asosiasi bisnis dapat lebih sering mengadakan pameran UMKM baik di dalam maupun luar daerah sebagai ajang promosi.
“Kemitraan dengan Perusahaan Besar Mendorong kolaborasi antara UMKM dengan perusahaan besar untuk membantu distribusi produk UMKM ke pasar yang lebih luas, ” kata dia.
Kemudian sambung Juhanda, banyak UMKM belum memiliki sistem pengelolaan keuangan yang teratur dan profesional. Ini menyebabkan masalah dalam pengelolaan arus kas, pembayaran pajak, hingga akses permodalan yang sulit.
Pelatihan Manajemen Keuangan Penyediaan pelatihan terkait pencatatan keuangan yang baik, pembuatan laporan keuangan sederhana, serta pemahaman tentang pajak bagi pelaku UMKM.
Aplikasi Pengelolaan Keuangan Penggunaan aplikasi akuntansi sederhana yang mudah digunakan oleh pelaku UMKM dapat diperkenalkan agar mereka bisa lebih efisien dalam mengelola keuangan.
“Regulasi yang kurang mendukung beberapa pelaku UMKM merasa kesulitan dalam memenuhi persyaratan perizinan dan regulasi yang dianggap rumit dan memakan waktu, khususnya terkait izin usaha, sertifikasi halal, atau persyaratan standar produk, ” jelas Juhanda.
Lebih jauh Juhanda mengatakan, simplifikasi perizinan Pemerintah Daerah dapat menyederhanakan proses perizinan dan memberikan kemudahan melalui layanan online agar lebih mudah diakses oleh UMKM.
Program sertifikasi gratis menyediakan program sertifikasi gratis atau bersubsidi untuk sertifikasi halal, izin edar, dan standar produk agar UMKM bisa lebih kompetitif.
Kata dia, kualitas SDM yang terbatas
banyak pelaku UMKM yang kurang memiliki keterampilan manajerial dan teknis yang diperlukan untuk mengembangkan usahanya, seperti dalam manajemen, pemasaran, produksi, hingga teknologi.
Pelatihan dan pendampingan pemerintah dan lembaga swasta dapat menyediakan pelatihan berkala serta pendampingan bagi UMKM dalam berbagai bidang, termasuk manajemen usaha, inovasi produk, hingga strategi pemasaran.
Program magang atau kolaborasi dengan Universitas menghubungkan UMKM dengan lembaga pendidikan tinggi agar mahasiswa dapat melakukan magang atau kerja sama untuk membantu meningkatkan kinerja UMKM.
“Kendala Distribusi dan Infrastruktur
beberapa daerah di Banten masih memiliki infrastruktur yang kurang memadai, terutama di daerah pedesaan, sehingga distribusi produk UMKM menjadi lebih sulit dan mahal, ” ujarnya.
Pemerintah harus terus mempercepat pembangunan jalan, jembatan, dan infrastruktur penunjang lainnya untuk mempermudah akses distribusi.
Pemanfaatan Logistik Digital mendorong UMKM untuk memanfaatkan platform logistik digital yang memudahkan proses pengiriman produk ke berbagai daerah dengan biaya yang lebih murah.
“Untuk mengatasi permasalahan UMKM di Banten, diperlukan kerja sama yang erat antara pemerintah, lembaga keuangan, komunitas bisnis, serta pelaku UMKM itu sendiri. Dukungan berupa pembiayaan, pelatihan, penyederhanaan regulasi, dan penguatan infrastruktur akan sangat membantu dalam mengembangkan UMKM di provinsi ini, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah, ” pungkasnya. (Han)
Editor : Burhanuddin.
Tinggalkan Balasan