Suarageram.co – Menyikapi soal isu kelangkaan obat obatan dan alat kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Berkah Kabupaten Pandeglang Banten, lembaga sosial kontrol LSM Geram Banten Indonesia melayangkan surat permohonan klarifikasi kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah tersebut.

Ketua umum DPP LSM Geram Banten Indonesia H. Alamsyah MK membenarkan hal tersebut, kata Alam, surat tersebut dengan nomor : 0018/Istimewa/Lapdu/DPP/LSM/GRM-IND/VII/2024. Perihal konfirmasi dan klarifikasi terkait tidak tersedianya sejumlah alat medis dan obat-obatan pasien di RSUD Berkah Pandeglang yang mana sering kali terjadi kelangkaan. Dan terparahnya sejak beberapa bulan kebelakang mengalami kesulitan obat – obatan dan alat medis.

“Informasi yang kami terima sebulan
yang lalu ada pasien yang sampai tidak tertolong diduga karena tidak adanya
obat-obatan dan alat medis dalam penanganannya,” ungkap H. Alamsyah MK seusai mengirimkan surat nya, Senin (1/7/2024).

Krisis Obat Obatan di RSUD Berkah Pandeglang Memprihatinkan
RSUD Berkah Pandeglang. (dok. Suarageram)

Dikatakan punggawa LSM Geram Banten Indonesia itu, hal itu dilakukan oleh pihaknya atas dasar keprihatinan, sebab kata dia, sering terjadi kekosongan obat-obatan dan alat medis di RSUD Berkah Pandeglang.

‘Kondisi ini telah berdampak signifikan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien serta dapat mengancam keselamatan pasien yang berobat,” ujarnya.

Menurutnya, pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

“Ini sebagai wujud peran serta masyarakat sebagai Sosial kontrol untuk ikut serta mewujudkan penyelenggara Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, yang di laksanakan dengan menaati norma hukum, moral dan sosial yang berlaku dalam masyarakat,” jelas Alam.

Lebih jauh Alamsyah menjelaskan, dampak dari Kekosongan ini menyebabkan pasien harus mencari obat di luar rumah sakit, yang tentunya menambah beban bagi mereka, baik dari segi waktu maupun biaya terutama pada pasien yang menggunakan BPJS kesehatan.

“Kami memerlukan penjelasan mengenai langkah langkah yang telah dan akan diambil oleh pihak manajemen RSUD Berkah untuk mengatasi masalah ini agar tidak terulang kembali di masa mendatang,” tegasnya.

Lanjut Alamsyah, yang menjadi kendala pihak RSUD Berkah Pandeglang tidak memiliki stok obat obatan dan alat-alat medis diduga pihak-pihak distributor dan prinsipal atau produsen seperti PT. ESKA MEDICAL, PT. TRITON, PT. BSN , PT. NIPRO INDONESIA. Bahkan PMI Kabupaten Pandeglang yang bekerjasama dengan RSUD Berkah Pandeglang menarik diri.

“Ini kuat dugaan kita, pihak RSUD Berkah Pandeglang masih memiliki hutang yang sangat besar kepada mitra-mitranya yang biasa mengirimkan obat obatan dan alat-alat medis.
Ini sangat memprihatikan, lalu dimana anggaran APBD nya selama ini,” tanya Alam. (Han).

Editor : Burhanuddin.
Sumber : DPP LSM Geram Banten Indonesia