Suarageram.coPembangunan Tugu Titik Nol Kabupaten Tangerang yang berlokasi di kawasan Puspemkab Tangerang, tepatnya di antara Gedung Inspektorat dan Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), diklaim sebagai monumen penanda wilayah.

Selain itu, proyek yang menyedot anggaran APBD Kabupaten Tangerang melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) senilai 2,15 Miliar itu diklaim juga sebagai ruang edukasi dan literasi berbasis digital bagi masyarakat.

IMG 20251219 152701
Tugu Titik Nol Kabupaten Tangerang.

Kepala Bappeda Kabupaten Tangerang, Erwin Mawandi, mengatakan pembangunan Tugu Titik Nol tidak hanya difungsikan sebagai monumen penanda wilayah, tetapi juga dirancang sebagai ruang edukasi dan literasi berbasis digital bagi masyarakat.

“Di dalam Tugu Titik Nol nantinya akan tersedia perpustakaan digital sebagai pusat literasi masyarakat yang dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah,” ujar Erwin, Senin (15/12/2025).

Menurut Erwin, keberadaan perpustakaan digital tersebut diharapkan dapat menjadi alternatif ruang belajar, khususnya bagi pelajar, di luar fasilitas perpustakaan konvensional yang selama ini ada.

“Perpustakaan digital ini terutama ditujukan untuk anak-anak sekolah agar mereka memiliki ruang belajar yang lebih menarik dan mudah diakses,” jelasnya.

Ia menambahkan, konsep digital dipilih karena keterbatasan ruang di dalam bangunan tugu. Seluruh koleksi literasi nantinya akan berbasis elektronik, mulai dari buku digital, ensiklopedia, hingga majalah ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Karena ruangannya terbatas, mau tidak mau harus berbasis digital. Jadi isinya e-book dan berbagai referensi elektronik,” terang Erwin.

Saat ini, pembangunan difokuskan pada pengerjaan fisik bangunan. Sementara pengisian interior serta konten digital direncanakan akan dilakukan pada tahun 2026.

“Mudah-mudahan pertengahan 2026 Tugu Titik Nol sudah rampung sepenuhnya dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” ujarnya.

Tugu Titik Nol nantinya direncanakan dibuka setiap hari, termasuk akhir pekan dan hari libur. Hal ini mempertimbangkan tingginya aktivitas masyarakat di kawasan Pemkab Tangerang saat hari libur.

“Banyak warga yang berolahraga atau bersantai di area Pemda pada hari libur. Harapannya mereka juga tertarik mampir ke perpustakaan digital untuk membaca dan belajar,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala DLHK Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat, menyebutkan hal yang sama bahwa Tugu Titik Nol sebagai penanda titik nol kilometer dari pusat kota Tigaraksa.

“Fungsi utama tugu ini sebagai penanda titik nol kilometer dari pusat Kota Tigaraksa ke seluruh wilayah Kabupaten Tangerang. Konsepnya terinspirasi dari Titik Nol Indonesia di Sabang,” kata Ujat, pada Selasa (16/12/2025).

Menurutnya, pemilihan lokasi tersebut didasarkan pada posisi Tigaraksa sebagai pusat pemerintahan dan pusat kota Kabupaten Tangerang.

“Jarak ke seluruh wilayah kabupaten nantinya dihitung dari titik ini,” ujarnya.

Selain sebagai penanda jarak, kawasan Tugu Titik Nol juga dirancang sebagai taman publik yang lebih nyaman dan estetis dibandingkan kondisi sebelumnya yang terkesan tertutup dan kurang tertata.

“Dengan desain yang unik dan fungsi yang jelas, Tugu Titik Nol diharapkan menjadi landmark baru sekaligus ruang favorit warga Kabupaten Tangerang,” jelas Ujat.

Terpisah, pelaksana proyek Tugu Titik Nol Kabupaten Tangerang menjelaskan bahwa total luas kawasan pembangunan mencapai sekitar 1.150 meter persegi, mencakup area taman dan bangunan utama.

“Luas bangunan sekitar 118 meter persegi, sementara total keseluruhan kawasan mencapai 1.150 meter persegi,” ujarnya.

Ia menambahkan, Tugu Titik Nol nantinya juga akan diisi oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang dengan berbagai konten literasi dan kearsipan digital.

“Informasinya akan ada museum digital yang menampilkan sejarah Kabupaten Tangerang dan arsip-arsip penting daerah,” pungkasnya.