Suarageram.co – Puluhan warga yang mengatasnamakan forum masyarakat peduli Solear (FMPS) bergerak, melakukan sweeping kendaraan tambang yang kerap parkir liar di sepanjang jalan Adiyasa-Maja.
Keberadaan truk tanah yang parkir liar di bahu jalan itu, dinilai meresahkan, kerap bikin macet, mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya bahkan kerap terjadi lakalantas.
Keberadaan pos pantau dari Dishub Kabupaten Tangerang yang berada di wilayah tersebut pun dinilai tak memberikan dampak yang signifikan bahkan dianggap MANDUL, pasalnya setiap hari di sepanjang jalan Adiyasa-Maja itu, puluhan kendaraan sumbu 3 berjejer di bahu jalan.
“Padahal di situ ada pos pantau, kenapa dibiarkan parkir liar. Hal itu yang membuat resah, bikin macet bahkan mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya,” ujar Dewo usai sweeping truk tanah di Adiyasa-Maja, Minggu malam (1/6/2025).
Selain itu kata Dewo, dampak lainnya pun sangat dirasakan oleh masyarakat, yakni kerusakan dibeberapa ruas jalan akibat muatan truk tambang yang melebihi kapasitas jalan.
“Jalan Adiyasa-Maja – Cisoka menjadi rusak parah akibat ugal ugalan atau lalu lalang dump truk tanah dari arah Maja menuju Tangerang,” terang Dewo.
Sementara itu Iqbal mengatakan, FMPS akan terus memantau kendaraan truk tanah yang parkir liar di sepanjang jalan tersebut, meskipun malam ini tak satu pun yang kendaraan parkir liar.
“Mungkin sudah terendus,” kata Iqbal.
Kendati begitu sambung dia, FMPS mendesak Dishub Kabupaten Tangerang maupun pihak terkait lainnya untuk serius dalam menegakkan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 12 Tahun 2022 tentang jam operasional angkutan tambang.
“Kami meminta agar tindakan tegas diambil terhadap segala bentuk pelanggaran yang terjadi, jika tidak FMPS yang akan bertindak,” tandasnya.
Di lokasi yang sama Datok Abdul Nasir menjelaskan, dalam Perbup 12 Tahun 2022 sudah sangat jelas mengatur jam operasional bagi truk tambang, baik yang bermuatan maupun kosong.
“Jadi malam ini kami hanya memantau, situasi di jalan Adiyasa-Maja,” ujar Nasir.
Kendati begitu sambung Nasir, FMPS berkomitmen untuk terus melakukan pergerakan jika tidak ada tindakan signifikan dari pihak berwenang.
“Kami atas nama Forum Masyarakat Peduli Solear akan terus melakukan pergerakan jika tidak ada tindakan yang signifikan, karena setiap habis Maghrib jalur tersebut menjadi jalur mengerikan karena terjadi macet parah,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan