Suarageram.co – Pembangunan Direct Toll Access atau akses tol langsung KM 25 yang telah diresmikan oleh Pj Bupati Tangerang pada Juli 2024 lalu, diduga salah satu pemicu banjir di ruas Tol Bitung yang kini menjadi persoalan yang serius bagi para pengguna jalan tol Bitung-Tangerang maupun sebaliknya.
Pasalnya, menurut salah satu pengguna jalan tol yang juga aktivis di Kabupaten Tangerang Alamsyah, sejak proyek swasta tersebut bergulir, ruas tol Bitung-Tangerang menjadi langganan banjir bak lautan sehingga berdampak kemacetan yang parah.
Oleh karena itu, Alam mendesak Pemkab Tangerang dan Jasa Marga untuk segera mengkaji kembali proyek tersebut sehingga jalan bebas hambatan yang saat ini dikelola oleh Astra Infra Toll Tangerang Merak itu tidak menjadi bulan bulanan banjir.
“Kalau kondisi seperti itu terus menerus, maka masyarakat sebagai pengguna jalan tol itu akan dirugikan. Bayangkan dengan kemacetan parah itu, aktivitas masyarakat jadi terganggu dan terbengkalai dan itu sudah merugikan,” ujar Alamsyah dengan nada kecewa usai terjebak kemacetan di tol Bitung pada Sabtu sore, (28/6/2025). Ia pun mengaku agenda kerjanya terganggu lantaran peristiwa tersebut.
Alamsyah mempertanyakan bagaimana kajian analisis dampak lingkungan pada proyek pembangunan tersebut.
“Bagaimana kajian analisis dampak lingkungan nya, SOP pekerjaan itu, sebab sejak dimulai nya pembangunan tersebut, jalan tol Bitung menjadi langganan banjir parah sehingga pemicu kemacetan parah. Maka jangan heran masyarakat menyebut di berbagai plafon media sosial instagram berkomentar miring. Jalan tol bebas hambatan, ternyata tidak bebas banjir,” ungkap Alamsyah.
Tinggalkan Balasan