Suarageram.co – Salah satu aktivis senior di Kabupaten Tangerang mempertanyakan soal kinerja atau tugas dan fungsi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT). Pasalnya akhir akhir ini pemandangan yang tak lazim kerap ditemukan di gerbang tol, yakni pedagang asongan bebas menjajakan dagangannya di jalan bebas hambatan meskipun situasi sedang macet.

“Saya merasa prihatin, kok mereka bisa bebas masuk, lalu kemana pengawasan dari BPJT. Padahal keberadaan pedagang asongan di gerbang tol juga menambah persoalan keselamatan dan kelancaran lalu lintas,” ungkap aktivis senior Alamsyah MK, Selasa (17/3/2025).

IMG 20250317 212409
Pedagang asongan dalam jalur tol Tangerang – Merak di GT Cikupa.

Aktivis yang saat ini menjadi Ketua umum DPP LSM Geram Banten Indonesia ini mempertanyakan kinerja Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Jika BPJT tidak memiliki fungsi yang jelas dalam mengawasi dan memastikan kondisi jalan tol tetap layak, lebih baik dibubarkan saja. Jangan hanya menjadi beban negara tanpa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Alamsyah.

Gerbang tol yang seharusnya menjadi area steril namun terkadang terhambat oleh aktivitas pedagang asongan, selain itu juga berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan dan para pedagang itu sendiri.

Alamsyah mendesak pihak pengelola jalan tol dan BPJT, untuk segera bertindak tegas dan menertibkan pedagang asongan demi kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.

“Jalan tol ini kan berbayar, masyarakat berhak mendapatkan fasilitas yang aman dan nyaman. Jangan sampai masyarakat dirugikan akibat buruknya pengelolaan,” pungkasnya.

Semetara itu Warsito, salah satu netizen dalam akun warsitowarsito5651@gmail.com, turut berkomentar ia menyebut, GT Cikupa memang kacau banyak Asongan sangat mengganggu, pernah saya mau pindah jalur kehalang Asongan. mohon ditertibkan.

Terpisah, Uswatun Hasanah, Head of Corporate Communications & Sustainability Management ASTRA Infra Tollroad Tangerang – Merak, menanggapi persoalan tersebut, Uswatun bilang, hal ini sudah menjadi perhatian serius.

“Kami sudah intensif melakukan penertiban, dengan menggandeng Kepolisian dan TNI. Dari sisi humanis kami juga melakukan sosialisasi dan pembinaan. Ini jadi masukan untuk kami tingkatkan layanan,” ucapnya.