Suarageram.co – Selain antrian panjang kendaraan di gerbang tol (GT) Tol Tangerang-Merak tepatnya di GT Cikupa Kabupaten Tangerang Banten, sejumlah pedagang asongan yang lalu lalang pun tak luput dari pantauan para pengguna jalan bebas hambatan tersebut.
Kondisi arus lalu lintas di Jalan Tol tepatnya di Gerbang Tol (GT) Cikupa Kabupaten Tangerang mengalami kemacetan yang terbilang parah, pada Sabtu sore (15/3/2025).
Pantauan awak media yang saat itu sedang melintas, nampak ruas jalan tol milik swasta ini didominasi oleh kendaraan pribadi yang melaju dengan kecepatan rendah.

Salah satu pengguna jalan Tol Tamer Sri Hartati menyebut, penampakan yang tidak lazim terjadi di gerbang tol Cikupa yakni banyaknya pedagang asongan yang bebas menjual dagangannya kepada pengendara yang melintas.
“Kok bisa bebas gini, apa nggak ada pengawasannya. Dengan kemacetan aja kami terganggu apalagi adanya asongan ditengah jalur pas mau bayar tol, ini jelas sangat mengganggu,” kata Sri Hartati pengguna jalan tol.
Lebih lanjut Sri mengatakan padahal pejalan kaki dilarang masuk jalan tol dan itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
“Pelanggaran ini bisa dikategorikan sebagai kejahatan karena ini dapat membahayakan keamanan umum terlebih keamanan kami,” katanya.
Menurut Sri seharusnya petugas jalan tol khususnya di gerbang tol Cikupa lebih peka terhadap aturan bukan malah terkesan membiarkan pedagang asongan masuk.
“Bayangkan jika asongan terserempet atau ketabrak oleh kami, lantas bagaimana jika kami mengalami kecelakaan gara-gara pedagang asongan siapa yang bertanggung jawab,” tutupnya.
Ia berharap, penampakan seperti ini tidak perlu ada di jalan bebas hambatan, dia meminta pihak pengelola jalan Tol untuk melakukan penindakan terhadap sejumlah pedagang asongan yang bebas berjualan di area tol.
Sementara pengelola jalan tol Tangerang Merak, hingga berita ini diunggah belum dikonfirmasi. Kendati demikian, Suarageram.co akan berupaya mendapatkan keterangan resminya.
11 Komentar
GT cikupa emang kacau bnyk asongan, sangat mengganggu. pernah sy mo pindah lajur kehalang asongan, mohon di tertibkan,
Ga usah masuk tol
Gitu ajah repot
GT cikupa emang kacau bnyk asongan, sangat mengganggu
Mereka hanya mencari nafkah yang halal buat keluarga meskipun nyawa taruhannya,,dari pada mencuri atau merampok,,jangan asal komentar atau melarang mereka orang awam yg ngga mengerti hukum yang mereka tau bagaimana keluarga mereka bisa makan,,
Ini jln bebas hambatan dan aturanya jelas” dilarang org lalu lalang, mtr sj dilarang ….ini membahayakan sekali pengguna tol. Mencr nafkah hrsnya tdk menabrak aturan….klo berpendpt yg berimbang dan ada landasanlah !!
itu lahan nafkah mereka , kalo lahan nafkah lu di usik lu asik gak ?
Mikir dah lu punya keluarga , selama itu halal hasil kerja keras mereka.
Nyari nafkah merpk hak setiap org tp dg tdk membahayakan org lain….ini jln tol yg hrsnya bebas hambatan. Beropini tentu hrs ada dasarnya/landasannya tdj sekedar ngomong sj !!
Lebay amat betina
yg beginian loe naikin… laut di urug mingkem
Selama keadaan macet menurut sy gak masalah malah mereka membantu yg kebetulan tidak bawa bekal makanan atau minuman, bayangkan coba kl macet berjam jam air minum gak ada makanan gk ada tukang asongan jg gk ada
Itu warga sekitar pemilik tanah yg lo lewati mereka dipaksa menjual tanahnya utk pembangunan jalan tol..utk kalian lewati…mereka berjualan dipintu gerbang karna tau kendaraan pst mengurangi kecepatan kendaraan mereka jg ga mau celaka apa lg mencelakakan org lain…ga ada pedagang jualan ditengah ja)an tol yg jauh dr gerbang…mereka rakyat kecil yg mencari sesuap nasi utk bertahan hidup andai negara bsa membuka kan lapangan pekerjaan sesuai amanat undang2 mereka jg ga bakal mau sprt itu…rakyat kecil jg sllu dijafikan kambing hitam lo lihat noh yg korupsi pertamina,,tambang,,dll apa lo brani komen..