Suarageram.co – Pawai obor merupakan salah satu bentuk perayaan yang dilakukan oleh masyarakat dalam menyambut hari besar Islam. Hal itu sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun.
Tradisi ini memiliki makna simbolis dimana api yang menyala dalam obor melambangkan cahaya, pengetahuan, dan petunjuk di tengah kegelapan.
Pawai obor ini biasanya dilaksanakan pada malam hari dan diikuti oleh anak-anak remaja bahkan orang dewasa dan jalur yang akan dilalui pun biasanya hanya mengelilingi wilayah desa atau komplek perumahan.
Haris Salah satu tokoh masyarakat di Kabupaten Tangerang mengatakan, pawai obor merupakan bentuk dari semangat yang dihasilkan dari peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekah ke Madinah yang terjadi pada 1445 tahun lalu. Api yang menyala sebagai simbol dari semangat dalam segala terutama semangat dalam beribadah dah meraih keberkahan dari Allah SWT.
“Pawai obor sebenarnya sudah ada sejak dari zaman dahulu. Bahkan menurut sejarah, di Indonesia sendiri pawai obor tidak dilaksanakan untuk merayakan tahun baru hijriah saja melainkan dilaksanakan juga ketika menyambut hari besar islam lainnya seperti hari raya Idul Fitri, hari raya Idul Adha/Qurban. Jika dilihat dari sejarahnya, pawai obor sudah ada sejak tahun 1888,” ujar Haris.
Ia menceritakan, bahwa pada tahun 1888 ketika terjadinya Perang Geger Cilegon terdapat pasukan pembawa obor yang terdiri dari barisan para ulama, santri hingga petani yang saat itu sedang melakukan protes kepada Belanda atas perlakuan tidak manusiawi yang telah dilakukan oleh Belanda kepada mereka.
Selain itu lanjut dia, pawai obor juga merupakan bentuk pelestarian tradisi bagi umat Islam. Pawai obor itu biasanya diadakan dengan rute pendek, yaitu mengelilingi kompleks perumahan atau wilayah Desa yang dibarengi dengan Takbir.
“Saya berharap kegiatan ini terus menjadi syiar Islam dalam menunjukkan kebhinekaan,” tandasnya. (Han)
Editor : Burhanuddin.
Tinggalkan Balasan