Suarageram.co – Kelangkaan obat obatan dan perlengkapan lain untuk mendukung tindakan medis di RSUD Berkah Pandeglang Banten terus mencuat hingga menjadi perhatian serius bagi para aktivis sosial kontrol di wilayah setempat.

Dampak dari kelangkaan persediaan obat obatan itu sangat dikhawatirkan bagi keselamatan pasien.

Berdasarkan informasi yang dihimpun bahwa kelangkaan obat obatan tersebut diduga kuat beberapa perusahaan farmasi sebagai supplier obat dan alat kesehatan menarik diri dari RSUD Berkah Pandeglang akibat pihak management rumah sakit daerah itu tak membayar sejumlah tagihan.

“Ada beberapa data perusahaan farmasi sebagai supplier obat obatan yang sudah putus kontraknya dengan RSUD Berkah akibat pihak rumah sakit tak bayar tagihan hingga Miliaran rupiah, ini kan luar biasa pihak RSUD Berkah ngutang hingga milyaran rupiah. Lalu dimana anggaran dari APBD untuk rumah sakit itu, sementara klaim pengobatan yang menggunakan BPJS pun tetap dilakukan oleh pihak rumah sakit,” kata Sekretaris DPC LSM Geram Banten Indonesia wilayah Kabupaten Tangerang Fajar Tobing saat ditemui di kantornya, pada Jumat (28/6/2024).

Persediaan atau stock darah pun menjadi persoalan yang serius bahkan langkah di rumah sakit milik daerah Kabupaten Pandeglang itu, berdasarkan informasi sumber terpercaya bahwa pihak rumah sakit itu pun memiliki utang miliaran rupiah ke PMI wilayah setempat.

“Stock darah pun nggak ada, artinya itu sangat jelas PMI tak mau menyuplai darah, wong RSUD Berkah utang belum bayar hingga milyaran rupiah juga ke PMI Pandeglang,” imbuh Fajar.

Maka tak heran lanjut Fajar, sesuai informasi yang dihimpun oleh tim lembaga sosial kontrol DPC LSM Geram Banten Indonesia wilayah Kabupaten Pandeglang, beberapa waktu lalu sempat dihebohkan dengan meninggalnya pasien dalam proses penanganan medis.

“Kami rasa dan diduga kuat akibat tak ada stock obat obatan maupun darah di RSUD Berkah Pandeglang, sehingga mengakibatkan nyawa manusia melayang, yang mirisnya lagi saat ini pihak RSUD itu beli obat melalui COD an,” ungkap Fajar.

Sebagai Sosial kontrol ia menuding tata kelola manajemen birokrasi di RSUD Berkah Pandeglang dinilai bobrok dan menduga sarat dengan kepentingan atau KKN dalam rumah sakit milik daerah tersebut.

Sementara itu wakil Direktur RSUD Berkah Pandeglang Dr Cut Budiarti dikonfirmasi beberapa hal melalui WhatsApp hingga berita ini diterbitkan belum memberikan keterangan secara resmi.

Dan Kepala Opoteker di RSUD Berkah Pandeglang Adang pun dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberikan keterangan. (Han)

Editor : Burhanuddin.
Sumber : DPC LSM Geram Banten Indonesia wilayah Kabupaten Pandeglang.