Suarageram.co – Salah satu customer Informa Citra Raya Sherly warga asal Balaraja Kabupaten Tangerang bakal melaporkan peristiwa dugaan penipuan belanja melalui aplikasi di Informa ke pihak Kepolisian. Namun sebelum menyampaikan ke pihak Polisi terlebih dahulu ia akan menyampaikan kabar tersebut ke kantor Informa pusat, Kamis (27/2/2025).
“Yang jelas langkah pertama konsumen akan melaporkan masalah ini ke kantor Informa pusat, setelah itu baru ke pihak Kepolisian,” terang Alamsyah selaku suami korban penipuan belanja melalui aplikasi di Informa Citra Raya beberapa waktu lalu.
Sebagai pelanggan setia Informa, ia merasa kecewa dan dirugikan. “Jangan jangan sering terjadi peristiwa serupa terhadap customer lainnya, ini tidak boleh dibiarkan dan harus dibongkar,” ujarnya.
Sementara itu karyawan Informa Citra Raya berinisial AS melalui Manajer nya Firman Hermawan mengakui hal tersebut dan telah memberikan klarifikasi serta permintaan maaf kepada customer.
“Untuk case ini tadi kami sudah bertemu customernya. Sudah silahturahmi dan permintaan permohonan maaf,” ucap Firman Hermawan saat dikonfirmasi melalui whatsapp, Rabu (26/2/2025).
Saat disinggung soal sanksi terhadap karyawan yang diduga melakukan penipuan belanja melalui aplikasi itu, Firman enggan menyebutkan sanksinya. Ia bilang akan diserahkan kepada kantor pusat yang memiliki kewenangan.
“Sementara ini sudah kita infokan ke kantor pusat. Nanti kantor pusat yang menentukan sanksinya seperti apa,” terang Firman.
Ujar Firman, kejadian ini tidak detailnya karyawan Informa dalam menjelaskan prosedur transaksi kepada customer.
Diberitakan sebelumnya, kejadian ini bermula ketika Sherly mengajukan pembelian sebesar Rp 18 juta via aplikasi.
Sebagai pelanggan yang telah berbelanja ratusan juta rupiah, baik untuk keperluan pribadi maupun kantor suaminya, Sherly mendapatkan penawaran cashback sebesar Rp 930 ribu, yang kemudian diarahkan untuk ditukar dengan barang lain.
Karyawan tersebut kemudian menawarkan panci dengan tambahan biaya Rp 296 ribu, dengan alasan bahwa produk (panci) tersebut memiliki kualitas terbaik. Sherly pun menyetujui transaksi tersebut. Namun ketika barang di beli si oknum karyawan Informa tersebut tidak mau memperlihatkan struk atau bukti pembelian nya, Sherly terkejut saat mengetahui harga asli panci tersebut hanya sekitar Rp 1 juta.
Yang lebih mengagetkan lagi ujar Sherly, saat dirinya mengecek aplikasi dan menemukan poin miliknya sebesar Rp 500 ribu tiba-tiba hilang. Dalam aplikasi tersebut tercatat poin digunakan untuk biaya pencucian sofa, padahal tidak pernah meminta atau menyetujui layanan tersebut dan tidak pernah ada konfirmasi terlebih dahulu.
Tinggalkan Balasan