Suarageram.co – Aliansi Masyarakat Perumahan Grand Almas Residance (Almas) menyayangkan soal lahan Fasos Fasum yang hingga saat ini belum dibangun oleh pihak pengembang perumahan.

Bahkan warga perumahan Grand Almas Residance menyebut beberapa lahan Fasos Fasum telah dialihfungsikan menjadi bangunan Gallery dan juga lahan Fasos Fasum untuk taman bermain anak anak di sulap menjadi Gardu PLN.

Abdul Qodir Jailani sekretaris Aliansi Masyarakat (Almas) menyoroti terkait lahan Fasos Fasum yang didalam site plen jelas tertera sebagai sarana bermain anak anak, namun fakta di lapangan lahan Fasos Fasum tersebut telah dibangun gardu listrik. Jelas warga keberatan atas alih fungsi lahan tersebut.

IMG 20240926 WA0051
Bangunan Gallery yang diduga diatas lahan Fasos Fasum lahan terbuka hijau.

Kata pria yang akrab disapa Bang Jay itu, mestinya pihak pengembang perumahan Grand Almas Residance melakukan musyawarah dengan warga perumahan soal pemanfaatan lahan Fasos Fasum tersebut.

“Seharusnya pihak pengembang perumahan Grand Almas Residance musyawarah dengan atas pemanfaatan lahan Fasos Fasum tersebut, apalagi ini sudah menabrak site plen nya,” terang Jay.

Menurutnya, soal alih fungsi lahan Fasos Fasum tersebut, pihak pengembang perumahan Grand Almas Residance harus melakukan perubahan site plen dan melibatkan pihak Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB).

Yang lebih miris lagi kata dia, pihak pengembang telah membangun gallery di atas lahan Fasos Fasum yang diperuntukkan sebagai lahan terbuka hijau.

“Ini jelas merugikan warga penghuni perumahan Grand Almas Residance, Fasos Fasum telah beralih fungsi,” ujarnya.

IMG 20240926 WA0052
Kawasan Perumahan Grand Almas Residance yang diduga belum membangun lahan Fasos Fasum.

Bang Jay mendesak pihak Dinas Tata Ruang dan Bangunan (DTRB) maupun Dinas Perumahan Pemukiman dan Pemakaman (DPPP) Kabupaten Tangerang untuk serius menangani persoalan yang tengah merugikan warga penghuni perumahan Grand Almas Residance.

Pantauan di lokasi Perumahan Grand Almas Residance, puluhan warga perumahan tersebut mendatangi kantor pemasaran diundang untuk melakukan mediasi.

Berdasarkan keterangan warga Almas, undangan mediasi tersebut tak jelas, warga mengaku undangan tersebut dikirimkan melalui pesan WhatsApp yang tak jelas penanggung jawabnya.

“Yang ketemu dengan kami anggota TNI, kami menyayangkan sikap pihak pengembang yang mau membenturkan kami dengan oknum TNI, kami jangan dibenturkan, kami cinta TNI, kami hanya ingin menanyakan hak kami sebagai warga perumahan dan itu menjadi kewajiban pihak pengembang,” tandasnya. (Han)