Suarageram.co – KPU Kabupaten Tangerang melalui Divisi Perencanaan, Data dan Informasi, Endi Biaro menyebut bahwa hak pilih Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Tangerang yang berlokasi di Kecamatan Jambe sebanyak 718 jiwa.
Kata Endi Biaro, dari 718 hak pilih tersebut Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang akan menyediakan 2 Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus untuk para narapidana.
“Di rutan Jambe kami menyediakan 2 TPS lokus dari jumlah hak pilih 718 orang tetapi jumlah itu akan terus di update,” kata Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Kabupaten Tangerang Endi Biaro, saat dihubungi wartawan pada Rabu (30/10/2024).
Endi menjelaskan, pemilih di Rutan kelas 1 Tangerang mayoritas KTP Kabupaten Tangerang tetapi ada juga dari Kabupaten/Kota di Provinsi Banten seperti Serang dan Pandeglang hanya jumlahnya tidak banyak.
“Mereka masih memiliki hak suara untuk memilih calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Banten maka akan kami fasilitasi sepanjang itu masih beralamat di Provinsi Banten,” jelasnya.
Endi bilang, petugas yang melakukan pemungutan suara di Rutan kelas 1 Tangerang itu merupakan petugas gabungan antara perwakilan KPU melalui KPPS dan PPPK setempat dengan pihak rutan.
“Nanti kita akan lakukan Bimtek bersama karena petugas KPPS yang nanti bekerja di rutan itu gabungan kombinasi dari pihak rutan 3 orang dan dari pihak kami 3 orang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Jambe Muhamad Rojak membantah ihwal jumlah hak pilih Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Jambe tersebut.
Rojak bilang, jumlah pemilih di Rutan Jambe pada Pilkada Kabupaten Tangerang 2024 bukan 718 tetapi 802 jiwa.
“Karena DPT yang telah ditetapkan oleh KPU seperti itu. TPS 901 ada 401 jumlahnya dan TPS 902 ada 401, jadi jumlahnya 802,” terang Rojak saat dihubungi wartawan pada Rabu (30/10/2024).
Menurut Rojak angka dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) itu tidak bisa berubah tetapi kalau jumlahnya dimungkinkan berkurang karena ada yang meninggal dan sebagainya.
“Kalau sudah ada yang keluar pasti banyak juga yang sudah masuk makannya kalau jumlahnya 718 itu dari mana ini harus dijelaskan juga,” katanya.
Disinggung soal data 718 itu adalah data sementara, Rojak mengatakan kalau data 718 itu dimungkinkan data dari Daftar Pemilih Sementara (DPS).
Tinggalkan Balasan