Suarageram.coKepala Desa Cikuya Ade Sapei yang didampingi oleh Camat Solear Rizkia Nurul Fajar dan Sekcam Solear H. Raka Adiputra melakukan panen raya buah Semangka di lahan pertanian Kampung Koja Desa Cikuya Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang Banten, Rabu (8/10/2025).

Camat Solear Rizkia Nurul Fajar, memberikan apresiasi kepada Kepala Desa Cikuya yang berhasil melakukan panen perdana ketahanan pangan untuk komoditas buah semangka.

Camat Rizkia akan mendorong pihak pemerintah Desa Cikuya untuk segera membuat kelompok tani agar bisa diajukan kepada pihak Pemerintah Daerah khususnya di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan agar bisa berkolaborasi dalam memajukan pangan di Desa Cikuya.

IMG 20251008 14052087
Kades Cikuya Ade Sapei dan Kosim Petani Semangka saat Panen raya di desa Cikuya Kecamatan Solear.

Ia menekankan pentingnya program ketahanan pangan sebagai salah satu program prioritas pemerintah pusat dan daerah. Panen perdana ini menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di wilayah Kecamatan Solear.

Rizkia menghimbau masing-masing Desa di wilayah nya untuk menggali potensi yang ada untuk meningkatkan ketahanan pangan.

Sementara itu Kades Cikuya Ade Sapei mengaku bersyukur atas suksesnya panen perdana buah Semangka ini. Dengan lahan tidur seluas 3,5 hektare ini berhasil dimanfaatkan untuk ketahanan pangan pada komoditas buah semangka.

Kata dia, dengan menerjunkan tenaga ahli yang berpengalaman di bidang pertanian khususnya tanaman buah Semangka, lahan seluas 3,5 hektare ini bisa menghasilkan buah Semangka super sebanyak 30 ribu ton dalam sekali panen.

“Alhamdulillah, dengan tangan dingin tenaga ahli di bidang pertanian yang saya datangkan dari Lampung, lahan tidur seluas 3,5 hektare ini bisa menghasilkan buah Semangka 30 ribu ton dalam sekali panen,” ungkap Kades Cikuya Ade Sapei di lokasi, Rabu (8/10/2025).

Pria yang akrab disapa Ade Black ini menegaskan, dengan hasil yang luar biasa ini, ia akan mengarap lagi lahan tidur disekitarnya seluas 5 sampai 10 hektare untuk ketahan pangan.

Tidak hanya jenis tanaman buah Semangka, dia juga akan menyasar pada komoditas lainnya seperti Jagung dan Bawang Merah.

“Lahan yang nanti akan kami garap lagi kedepannya tidak hanya buah Semangka namun kami akan mencoba komoditas Jagung dan Bawang merah,” ujar Ade.

Kendati demikian, ia berharap ada kolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang untuk terus memberikan support, terutama soal puput. Ia mengaku kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi.

“Yang paling penting soal pupuk, kalau bisa kita mendapatkan pupuk yang bagus, yang bersubsidi tentunya,” tandas dia.

Ade mengaku, ketahanan pangan ini merupakan realisasi dari penggunaan dana desa yang dari tahun ke tahun yang ia kelola, meskipun ia juga merogok gocek sendiri.

“Anggaran dari Dana Desa dari tahun ke tahun kita putar terus, meskipun dari kantong sendiri juga ada,” Kata Ade.

Sementara itu Kosim salah satu tenaga ahli yang mengelola tanaman buah Semangka ini mengaku bahwa lahan tidur di wilayah Desa Cikuya ini merupakan lahan yang sangat subur.

Dengan pengetahuan yang ia miliki mampu mengelola lahan tersebut dengan maksimal, tentunya kata dia, dengan tata cara menanam dan merawat, serta dengan sistem pupuk dan pengairan yang sesuai standar maka hasilnya pun maksimal.

“Satu tangkai bisa menghasilkan 3 buah Semangka dengan berat 7 hingga 10 kilogram,” ungkap Kosim.

Lebih lanjut Kosim menjelaskan, proses perataan tanah sampai proses menanam hingga panen ia membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Proses pemupukan dilakukan 4 sampai 5 hingga panen.

“Satu bulan kita melakukan perataan tanah, kemudian kita tanam, selama dua bulan bahkan hanya 57 hari buah Semangka sudah bisa di panen,” terang Kosim.