Suarageram.co – Menghadapi hari raya idul Adha atau hari raya idul Qurban 1444 Hijrah tahun 2023 marketing Badan Musyawarah Masyarakat Bima (BMMB) menyiapkan sebanyak 800 ekor sapi super Sumbawa Bima untuk memenuhi kebutuhan bagi umat muslim di Jabodetabek yang hendak berqurban.
Hal itu dikatakan Ketua Pemuda dan Olahraga Badan Musyawarah Masyarakat Bima (BMMB) Syarif Kalepe saat ditemui seusai menggelar doa bersama di lokasi penjual sapi jalan Ciater Raya Serpong Tangerang Selatan, Jumat (19/5/2023).
Kata Syarif, BMMB ini selain bergerak di bidang sosial kemanusiaan dan politik. Organisasi sosial ini juga melebarkan sayap dalam dunia bisnis, baik itu untuk anggota BMMB maupun dalam membantu masyarakat dalam mengembangkan bisnisnya.
“Untuk Idul Adha atau hari raya Idul Qurban 1444 Hijrah tahun 2023 ini kami bersama pengusaha sapi qurban asal Bima menyiapkan sebanyak 800 ekor sapi siap dipasarkan di wilayah Jabodetabek,” ungkap Syarif Kalepe yang juga sebagai Panglima Besar Angkatan Muda Bima Indonesia (AMBI).
Pria pendiri Laskar Kuda Hitam (LHK) ini menjelaskan, ratusan ekor sapi super Sumbawa Bima ini, sebelum di pasarkan tentu sudah memenuhi syarat kesehatan, sebab kata dia, sudah dilakukan vaksinasi dan bebas dari penyanyi kulit maupun penyakit mulut dan kuku (PMK).
“Untuk kesehatan sapi qurban ini sudah divaksin dan dinyatakan sehat oleh dinas ketahanan pangan dan peternakan Kabupaten Bima, sehingga ratusan sapi qurban ini diperbolehkan untuk dikirim,” jelas Syarif.
Kata pria yang kerap disapa Kalepe ini, dalam memasarkan ratusan hewan qurban ini, dirinya sengaja menggandeng berbagai pihak dalam membantu memasarkan ratusan hewan qurban ini.
“Sapi qurban asal Bima ini memiliki kwalitas daging yang super harga pun terjangkau, bobot 200 – 450 kilogram dengan harga berkisar 17 sampai 40 juta rupiah per ekor sapi, bebas ongkir, bebas biaya perawatan juga mendapatkan parfum D,Perfect,” jelas Syarif.
Keberadaan BMMB kata Syarif, selain kita membantu masyarakat dalam marketing penjualan sapi, BMMB juga memiliki program bisnis.
Menurut pria yang juga berprofesi sebagai lowyer ini, bagaimana BMMB ini bisa berjalan, kita harus memiliki program bisnis, karena kata dia, penopang ekonomi itu adalah bisnis.
“BMMB ini kan nasionalis, religius juga bisnis, tentunya untuk menopang program ekonomi itu adalah bisnis,” pungkas Syarif Kalepe (Red).
Tinggalkan Balasan