Suarageram.co – Parah !!!, Unjuk rasa (UNRAS) sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DPC Kabupaten Tangerang di depan kantor DPRD Kabupaten Tangerang menyuarakan beberapa tuntutan nya. Bahkan terpampang tulisan DPRD P, Perwakilan atau Penipu.

Tulisan itu menggambarkan rasa kekecewaan sejumlah mahasiswa terhadap kinerja anggota wakil rakyat yang kurang maksimal mengawal kinerja Pemerintah Kabupaten Tangerang hingga saat ini masih menyisakan sejumlah persoalan. Diantaranya terkait penanganan sampah, infrastruktur atau sarana pendidikan hingga masalah pengangguran yang terus meningkat.

Ketua DPC GMNI Kabupaten Tangerang Endang Kurnia dalam orasinya mengatakan, roda Pemerintahan saat ini telah berada di titik yang mendegradasi nilai demokrasi bahkan hingga ke daerah otonomi.

“Nahkoda pada periode sebelumnya telah menciptakan berbagai macam regulasi yang seharusnya berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Namun pada aktualisasinya baik dari Eksekutif, Legislatif bahkan Yudikatif sekadar menerbitkan beberapa peraturan yang seolah menjadi formalitas belaka,” ucap Endang Kurnia di depan kantor DPRD Kabupaten Tangerang Jumat (23/8/2024).

IMG 20240823 161111
Mahasiswa GMNI demo di depan kantor DPRD Kabupaten Tangerang.

Lanjut Endang, selain menciptakan berbagai regulasi, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang pada saat ini juga telah menciptakan berbagai macam permasalahan yang tidak lekas diselesaikan.

“Mulai dari kemiskinan, pengangguran, kemerataan pendidikan, pembangunan sumber daya manusia, jaminan hak petani yang tidak terpenuhi, stunting, permasalahan lingkungan hidup hingga netralitas ASN dan kesenjangan sosial lainnya,” terang mahasiswa tersebut.

Selain itu, mirisnya lagi, fakta mengenai minimnya
keterbukaan informasi publik adalah bentuk dari kemunduran Demokrasi yang tercermin langsung dari Pemerintah Pusat dan Daerah Otonomi Kabupaten Tangerang.

“Hal-hal tersebut tentu menjadi contoh dari
buah Kepemimpinan yang tidak progresif atas nama Rakyat, dan sikap Pemerintah Daerah yang menganggap Kabupaten Tangerang seolah baik-baik saja dengan berbagai permasalahan yang ada ini
merupakan bentuk pengkhianatan terhadap Rakyat,” pungkasnya.

Terpantau di lokasi, sekelompok mahasiswa itu juga membakar ban sebelum puluhan mahasiswa GMNI itu diterima oleh wakil rakyat untuk melakukan diskusi. (Han)

Editor : Burhanuddin.