Suarageram.co – Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tangerang menggelar aksi demo di kantor Inspektorat Kabupaten Tangerang pada Kamis (21/8/2025).

Puluhan mahasiswa itu mempertanyakan hasil temuan BPK soal 708 unit kendaraan dinas yang tidak diketahui keberadaannya.

Dalam orasinya, puluhan mahasiswa yang membawa atribut HMI hingga bendera One Piece itu mempertanyakan keberadaan ratusan kendaraan dinas hingga menuding pejabat tidak bisa bekerja, makan gaji buta, krisis kebijakan dan tanggung jawab, rakyat dikibuli, pejabat ongkang – ongkang kaki.

Saat orasi itu, HMI menyampaikan 5 tuntutannya yakni, mendesak Inspektorat membuka laporan rinci atas penggunaan anggaran kendaraan dinas. Mempublikasi jumlah kendaraan, kondisi, serta penempatan tiap kendaraan agar tidak manipulasi data.

Menuntut Inspektorat memberikan penjelasan siapa yang bertanggung jawab atas kehilangan aset tersebut.

Memberikan sanksi tegas kepada pihak yang terbukti lalai maupun menyalah gunakan fasilitas kendaraan. Dan memberikan akses informasi public sesuai dengan UU keterbukaan informasi.

Ketua HMI cabang Kabupaten Tangerang, Akmal Almulk menanyakan data ratusan kendaraan mobil dinas yang hilang dan siapa yang merima mobilnya.

“Data tersebut harus dijabarkan untuk mengetahui keberadaan fisik mobil dinas. Jangan sampai kita berspekulasi mobil itu digelapkan, nanti kita disangka kita suudzon,” jelasnya.

‎Sementara itu, Kepala Inspektorat Kabupaten Tangerang Tini Wartini mengatakan jumlah keseluruhan mobil dinas yang dinyatakan hilang 704 unit. Namun, yang sudah berhasil ditemukan 316 unit. Sedangkan 388 unit mobil dinas itu belum diketahui keberadaanya.
‎
‎”Kita sudah membuat tim investigasi guna melacak keberadaan mobil dinas yang hilang, maka dari itu kita berkomitmen pada Desember paling lama kita mengajukan datanya kepada bapak Bupati,” terang Tini.

Tini Wartini menangkis tudingan mahasiswa yang menyebut makan gaji buta, ia bilang, tugasnya bukan hanya mengawasi soal temuan BPK terkait kendaraan dinas saja.

“Tugas kita bukan hanya ini saja, masih banyak yang lain, mengawasi kinerja OPD, Kecamatan, Desa,” tegas Tini Wartini.

Tini juga melarang awak media saat mengambil gambar atau foto data kendaraan dinas yang saat ini tengah ditanganinya.