Suarageram.co – Sejumlah Ormas, LSM serta awak media melakukan deklarasi, dalam deklarasi tersebut sejumlah elemen itu mengaku siap mengawal proses laporan terkait pembongkaran Masjid Nurul Tihjarot di Desa Tobat‎‎‎‎ Kecamatan Balaraja Kabupaten Tangerang beberapa bulan lalu.

Selain siap mengawal proses hukum soal laporan pembongkaran terhadap rumah ibadah itu, sejumlah organisasi masyarakat ini juga mempertanyakan ihwal progres pembangunan Masjid tersebut yang hingga kini belum terlihat wujudnya. Publik pun menilai peletakan batu pertama pembangunan masjid itu dinilai hanya sebatas seremonial belaka.

IMG 20250927 WA0099
Deklarasi dukungan kasus pembongkaran Masjid di Tobat Balaraja.

Diketahui, pasca pembongkaran rumah ibadah umat Islam yang kala itu viral diberbagai plafon media sosial itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang melalui Bupati Tangerang Moch Maesyal Rasyid melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid tersebut.

“Saat itu seremonial peletakan batu pertama pembangunan, namun sekarang sudah 3 wujud Masjid itu mana,” ungkap Kang Eben mengutip keterangan DKM Masjid Nurul Tihjarot saat mendatangi kantor Organisasi Gamata Nusantara, Sabtu (27/9/2025).

Kendati begitu, sejumlah Ormas di antaranya, Gamata Nusantara, Front Persaudaraan Islam (FPI), Padepokan Tjimande Tarikolot Cakra Nusantara dan Lembaga, Media LSM melakukan deklarasi sebagai bentuk dukungan dalam pengawalan proses hukum atas pembongkaran Masjid yang dilakukan oleh oknum Kades Tobat.

Deklarasi tersebut dilakukan di kantor Sekretariat Bersama (SEKBER) Merah Putih kampung Tegal Surya, RT 02/04, Desa Rajeg Mulya Kecamatan Rajeg.

Hadir dalam deklarasi itu, tokoh Agama, Ormas, PERSIS, Kang Eben Ketua Harian Organisasi Gamata Nusantara, Abril Ketua DPP Padepokan Tijmande Tarikolot Cakra Nusantara, Eky Amartin Ketua Umum DPP BIAS Indonesia, Ustad Iwan perwakilan dari Front Persaudaraan Islam (FPI) Kabupaten Tangerang, dan sejumlah awak media.

“‎Kami siap mendukung dan mengawal laporan perobohan Masjid Nurul Tihjarot di Kapolda Banten. Dan siap mengawal pembangunan masjid sampai selesai dan tuntas,” ujar Kang Eben.

Sementara itu, ‎Abril, ketua DPP Padepokan Tijmande Tarikolot Cakra Nusantara menegaskan, pihaknya siap memberikan dukungan moral atas persoalan tersebut.

“Sebagai umat Muslim saya kecewa atas perobohan Masjid itu, walaupun janjinya mau di bangun, lalu dimana wujudnya, anggaran darimana, namun saya yakin pihak kepolisian bisa menegakkan hukum yang seadil adilnya,” ungkap Abril.

Hal senada disampaikan ustad Iwan, perwakilan dari From Persaudaraan Islam (FPI) yang mengaku siap mengawal kasus ini hingga tuntas.