Suarageram.co – Luapan emosi ratusan warga di wilayah Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang Banten dengan menghancurkan dan membakar mobil truk tambang lantaran menabrak anak sekolah kelas 3 SDN Salembaran pada Kamis (7/11/2024).

Peristiwa nahas yang dialami anak tersebut, akhirnya menjadi pemantik warga untuk meluapkan kekesalan mereka, karena aksi truk-truk pengangkut tanah yang kerap beroperasi di luar aturan Bupati nomor 12 tahun 2022 hingga menyebabkan korban jiwa.


Warga mengamuk hingga membakar truk tersebut, bahkan pihak kepolisian tidak luput dari sasaran masa ketika berusaha mengamankan sang sopir.

Ombay, salah seorang warga Kecamatan Kosambi Kabupaten Tangerang, mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat jam pulang anak-anak Sekolah Dasar (SD).

Kronologi peristiwa nahas itu belum bisa diketahui secara pasti. Namun ia menjelaskan bahwa yang terlindas dalam peristiwa itu merupakan seorang anak SD.

“Yang jelas, seorang anak SD terlindas truk tanah di Salembaran, Kosambi, ” kata Ombay kepada awak media.


Ia menganggap bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan bentuk kekesalan masyarakat, karena korban yang terus berjatuhan akibat truk tanah.

Apalagi, dengan kondisi truk-truk tersebut masih terus beroperasi di luar aturan, padahal jelas terus memakan korban.

“Mungkin karena warga juga sudah kesal dan geram. Karena, sudah terlalu banyak korban yang meninggal akibat truk tanah, yang melanggar aturan,” katanya.

Sebuah video pun beredar di group-group WhatsApp, memperlihatkan massa masih terus mengamuk, hingga menyasar pihak kepolisian yang berusaha mengamankan sopir truk. Bahkan mobil Dinas Kepolisian pun tak luput dari amukan massa.

“Ini hadiah untuk anda Pj Bupati, hadiah untuk anda Dishub Kabupaten Tangerang yang sudah kami peringatkan berkali-kali, bahwa ketika aksi masyarakat sudah tidak terbendung ini lah yang terjadi” ucap pemilik video tersebut menarasikan.

Video tersebut pun memberikan narasi, bahwa amukan massa terjadi karena gagalnya penegakan Peraturan Bupati (Perbup).

Letupan senjata api (senpi) pun terdengar dalam video tersebut, yang diduga berasal dari pihak kepolisian dalam upaya mengendalikan amukan massa.

“Ini terjadi penembakan yah, ini masa sudah tidak terkendali di wilayah kecamatan Kosambi Teluknaga” ujar pria dalam video yang beredar.