Suarageram.coDewan Pendidikan Kabupaten Tangerang menyebut sebanyak 21.000 anak putus sekolah tahun 2025 di Kabupaten Tangerang.

Puluhan ribu anak putus sekolah di kota seribu industri dan sejuta jasa itu terjadi pada jenjang pendidikan sekolah menengah pertama (SMP).

Hal tersebut diketahui berdasarkan data yang dihimpun oleh Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang disampaikan pada kegiatan Refleksi Pendidikan Kabupaten Tangerang 2025, catatan akhir tahun evaluasi pendidikan yang digelar di GSG Pemkab Tangerang, Kamis (18/12/2025).

IMG 20251218 192341
Kegiatan refleksi pendidikan di kabupaten Tangerang.

Dalam keterangan yang dipaparkan pada giat tersebut, Mas Iman ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang menyampaikan ada beberapa faktor yang menyebabkan putus sekolah diantaranya faktor lingkungan dan budaya dan juga kenakalan remaja.

“Kurangnya dukungan langkungan sekitar terhadap pentingnya pendidikan formal,” ujarnya.

Kenakalan remaja, kata dia, yakni pengaruh pergaulan negatif yang mengalihkan fokus ke sekolah.

IMG20251218150838
Ketua dewan pendidikan kabupaten Tangerang Mas Iman.

Kendati demikian, Dewan Pendidikan Kabupaten Tangerang melalui berbagai program inovatif yang terus berjalan hingga tahun 2025 untuk memastikan tidak ada anak kehilangan masa depan akibat putus sekolah.

Hingga Desember 2025, angka siswa putus sekolah di Kabupaten Tangerang terus menjadi perhatian serius.

Selain itu faktor budaya, dimana, mindset ekonomi jangka pendek, terdapat budaya di sebagian masyarakat yang masih memprioritaskan pemenuhan kebutuhan hari ini di atas investasi pendidikan jangka panjang.

Pendidikan sering dianggap sebagai beban finansial daripada solusi kemiskinan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tangerang Dadan Gandana enggan berkomentar usai kegiatan Refleksi Pendidikan Kabupaten Tangerang 2025, catatan akhir tahun evaluasi pendidikan di GSG siang tadi.

“Saya lagi ngejar waktu,” ucap Dadan sambil bergegas masuk ke mobilnya.