Suarageram.co – Puluhan tokoh agama di wilayah Provinsi Banten mendesak Gubenur Andra Soni untuk menutup dua industri Miras yang berada di wilayah Kecamatan Cikande Kabupaten Serang dan Balaraja Kabupaten Tangerang.
Para ulama menilai keberadaan pabrik tersebut meresahkan masyarakat dan dianggap bertentangan dengan nilai agama serta budaya lokal. Mereka meminta pemerintah segera melakukan pemeriksaan dan mengambil langkah tegas.
Sekjen DPD FPI Banten, H Affan Maknum, menyebut salah satu pabrik yang masih beroperasi adalah PT Balaraja Barat Indah (BBI) di Kecamatan Cikande Kabupaten Serang.
Ia menilai pusat produksi miras itu perlu ditindak melalui pencabutan izin resmi oleh Pemprov Banten.
“Kami ingin menegaskan bahwa tagline Banten, ‘Iman dan Taqwa’, harus tercermin dalam tindakan nyata. Jika ada pelanggaran seperti pabrik Miras, sebaiknya Pemerintah mencabut izinnya. Jika kewenangan berada di pusat, harus ada koordinasi agar izin itu segera dicabut,” tegas H. Affan.
Para ulama itu menyayangkan atas ketidakhadiran Gubernur Banten Andra Soni dalam audiensi soal sejumlah keluhan masyarakat terkait perusahaan dan peredaran Miras di wilayah Provinsi Banten.
“Hasil audiensi dengan utusan Gubernur Banten yakni Asda 2 itu tidak tegas, mencla-mencle. Padahal data yang kami kumpulkan sudah lengkap, mulai dari tahun 2019 sampai sekarang,” ujarnya.
Padahal dalam audiensi ini, lanjut H. Affan, pihaknya sudah mempersiapkan data MOU Gubernur Banten dengan tokoh agama di Banten tentang komitmen penutupan pabrik Miras dan tempat hiburan malam.
“Namun sayangnya Gubernur Banten Andra Soni tidak hadir dalam audiensi ini,” ujarnya.
Namun demikian, ia menegaskan jika dalam 7 hari kedepan Gubernur Banten tidak bisa melakukan audiensi dengan sejumlah perwakilan ulama ini, maka pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di kantor Gubernur.
“Maka kami akan mengajak seluruh santri, tokoh utama, jawara, ormas yang ada di Banten untuk melakukan aksi unjuk rasa di kantor Gubernur Banten. Dan kami akan membuka kepada publik soal video atau rekaman terkait komitmen antara Gubernur dengan tokoh agama saat itu perihal Miras dan hiburan malam,” tegasnya.


Tinggalkan Balasan