Suarageram.coLembaga sosial kontrol LSM BP2A2N mendesak Kepala Desa Bantar Panjang Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang untuk responsif soal keluhan warga terkait rencana proyek pembangunan dapur MBG di atas lahan fasilitas umum (Fasum) di kampung Kadeper RT 001 RW 003, Desa Bantar Panjang.

IMG 20251118 155906
Warga Desa Bantar Panjang Tolak Dapur MBG di Atas Lahan Fasum,( foto warga tolak rencana dapur MBG di lahan Fasum/red/Han/suarageram.co)

Menurut Direktur Eksekutif LSM BP2A2N Ahmad Suhud, Pemerintah setempat jangan terkesan diam berpangku tangan dan jangan sampai program yang kemas oleh pemerintah pusat menuai kritikan dan kisruh di lapangan.

“Pemerintah setempat jangan diam saja, pemerintah harus turun tangan dalam menyikapi persoalan ini, jangan sampai program pemerintah terhambat tapi jangan juga merugikan masyarakat,” ucap Ahmad Suhud, Rabu (19/11/2025).

Suhud minta Pemerintah setempat harus respon atas ramainya soal wacana pembangunan Dapur MBG yang akan dibangun di lahan fasos fasum.

“Harus bisa memberikan solusi untuk masyarakat setempat agar kemudian program tersebut bisa berjalan sesuai dengan harapan,” tandas Direktur Eksekutif LSM BP2A2N Ahmad Suhud.

Sementara itu Ujang Kades Bantar Panjang, masih belum buka suara meskipun sudah dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp soal penolakan warga terhadap wacana pembangunan dapur MBG di atas lahan Fasum aktif tersebut.

Berita sebelumnya, warga kampung Kadeper RT 001 RW 003, Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, menyatakan keberatan terhadap rencana pembangunan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang direncanakan berdiri di atas fasilitas umum (fasum) wilayahnya.

Penolakan tersebut bukan tanpa alasan, warga menolak dapur MBG itu lantaran akan berdiri diatas lahan Fasum yang aktif digunakan. Selain itu, pemilihan lokasi pun dinilai tidak tepat bahkan tanpa ada sosialisasi dengan warga, sementara dapur MBG tersebut akan dikelola oleh kelompok atau yayasan

“Kami tidak menolak program MBG itu sendiri, tetapi warga menolak dapur tersebut diatas lahan Fasum yang selama ini digunakan sebagai sarana aktivitas SDN Kadeper, kegiatan olahraga, serta ruang publik masyarakat,” ungkap Kosasi warga setempat, Selasa (18/11/2025).