Suarageram.co – Sikap tidak kooperatif ditunjukkan oleh pihak manajemen Hotel Royal Safari Garden yang berlokasi di Cisarua Bogor Jawa Barat. Hal tersebut dinilai lantaran pihak manajemen tempat penginapan itu diduga membohongi tamu soal rekaman CCTV.
Eca, salah satu tamu Hotel Royal Safari Gerdan asal Kabupaten Tangerang merasa kecewa, ia menduga pihak manajemen Hotel tak jujur alias menutup nutupi soal rekaman CCTV kejadian hilangnya uang miliknya.
Menurut keterangan Alamsyah yang turut mendampingi Eca dan suaminya saat menindaklanjuti laporan tersebut mengatakan, sikap manajemen hotel justru menimbulkan kecurigaan.
Pada keesokan harinya, pihak manajemen melalui Ibu Nadia yang menjabat sebagai Manager On Duty (MOD), menyatakan bahwa mereka telah memeriksa rekaman CCTV dan tidak menemukan adanya uang jatuh, serta mengatakan bahwa tidak ada petugas yang berjaga di lokasi saat itu karena sedang mengirim barang dan dapat di pastikan tidak ada yang bertugas di lobi hotel saat jam kejadian.
Namun kata Alamsyah, pernyataan sepihak pihak manajemen tidak dibarengi dengan bukti
“Kami mendengar cerita dari Ibu Nadia, tapi saat kami minta bukti agar di perlihatka rekaman CCTV, mereka menolak menunjukkan dengan alasan SOP. Ini jelas tidak patut. Bagaimana bisa tamu kehilangan uang, tapi pihak hotel menolak untuk membantu tamu hotelnya,” ungkap Alamsyah, Senin (7/7/2025).
Setelah didesak dan diberi waktu hingga pukul 15.00 WIB untuk berkoordinasi dengan pihak atasan agar rekaman bisa diperlihatkan, pihak manajemen akhirnya menghubungi kembali via telepon. Anehnya, mereka justru menawarkan penggantian uang yang hilang.
“Ini menjadi semakin aneh. Kalau memang tidak ada apa-apa di CCTV, kenapa mereka tiba-tiba mau bertanggung jawab dan mengganti uang. Bahkan pada akhirnya mereka (Ibu Nadia) menyebut bahwa CCTV sedang error makanya tidak dapat di perlihatkan, Ini bentuk pengakuan yang berubah-ubah, sebelumnya mereka sudah memberikan informasi yang tidak sesuai dengan mengatakan sudah mengecek rekanan cctv dan tidak ada uang jatuh di lobi” ujar Alamsyah.
Menurutnya, tindakan manajemen Royal Safari Garden ini menunjukkan indikasi kuat adanya pembohongan terhadap tamu.
“Awalnya mereka yakin bilang sudah cek CCTV, tidak ada uang jatuh. Tapi ketika kami mendesak, mereka berubah jadi bilang CCTV error. Ini bukan hanya tidak profesional, tapi mempermainkan kepercayaan tamu,” tegasnya.
Alamsyah selaku CEO Geram Grup menilai kejadian ini mencoreng citra layanan hotel dan menjadi preseden buruk bagi dunia perhotelan. Ia mendesak manajemen Hotel Royal Safari Garden untuk melakukan klarifikasi terbuka dan meminta maaf kepada tamu, serta memperbaiki sistem keamanan dan layanan aduan di lingkungan hotel.
“Kami tidak menuntut ganti rugi. Yang kami minta hanya kejujuran dan perlakuan yang baik terhadap tamu. Kalau CCTV memang tidak berfungsi, jangan sampaikan seolah-olah sudah dicek. Ini bentuk penghinaan terhadap kecerdasan tamu,” pungkasnya.
Terpisah, Herlan Arpandi salah satu pihak Manajemen Hotel Royal Safari Garden enggan memberikan keterangan saat dikonfirmasi, namun Herlan bilang akan berkoordinasi dengan pimpinannya.
“Baik pak. Saya koordinasikan dulu sama management pak. Terkait ini saya koordinasikan dulu sama GM kami ya pak,” jawab Herlan melalui pesan whatsapp pada Senin malam (7/7/2025) sekira pukul 20.18 WIB.
Tinggalkan Balasan