Suarageram.co – Salah satu tamu Hotel Royal Safari Garden berlokasi di jalan Raya Puncak-Gadog, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, kecewa terhadap pihak Management hotel lantaran tak mau memperlihatkan rekaman CCTV saat kehilangan uang.
Eca tamu Hotel asal Kabupaten Tangerang itu mengaku kehilangan uang senilai 700 ribu saat berada di lobi Leopard hotel tersebut.
Menurut cerita Eca, kehilangan tersebut saat ia bersama suami dan kedua anaknya menginap untuk berlibur di hotel tersebut. Usai melakukan check-in sekitar pukul 14.00 WIB dan menikmati fasilitas taman di area Royal Safari Garden Cisarua Bogor, ECA bersama keluarga kembali ke kamar sekitar pukul 17.00 WIB.

Sekitar pukul 18.10 WIB, mereka bersiap untuk makan malam di luar hotel. Sambil menunggu anggota keluarga lainnya, ECA duduk di kursi lobi hotel dan saat itu mengeluarkan uang sebesar Rp700.000 dari tas dan menyimpannya di saku celana. Namun, betapa terkejutnya ia saat menyadari uang tersebut hilang ketika tiba di rumah makan.
Upaya pencarian di dalam mobil tidak membuahkan hasil, dan ECA mengingat dengan jelas terakhir kali memegang uang tersebut adalah saat duduk di lobi hotel.
Malam itu juga, ECA melaporkan kejadian tersebut ke pihak manajemen hotel, salah satu petugas menyampaikan akan mengecek CCTV dan meminta nomor telepon suami ECA untuk menghubungi kembali setelah rekaman diperiksa, mengingat kamera CCTV diketahui terpasang di area kejadian.
Namun, hingga pagi hari tidak ada informasi lanjutan dari manajemen hotel. Ketika suami ECA, Sandi, mencoba menanyakan perkembangan, pihak manajemen hanya mengajaknya “ngopi” dengan alasan petugas CCTV belum hadir dan baru datang sekitar pukul 09.00 WIB.
Karena merasa tidak mendapatkan penjelasan yang pasti, ECA dan suami memilih sarapan di luar sambil menunggu hasil pengecekan CCTV seperti yang dijanjikan.
Sekitar pukul 11.00 WIB, menjelang waktu check-out, tiga orang dari pihak manajemen menemui ECA dan suaminya dan mengajak mereka berbicara di lantai 5 hotel dengan alasan agar pembicaraan tidak terganggu oleh tamu lain.
Di lantai 5, pihak manajemen yang diwakili oleh Ibu Nadia selaku Manager On Duty (MOD) menyampaikan bahwa mereka telah meninjau rekaman CCTV dan tidak menemukan adanya uang yang jatuh, tidak terlihat orang yang mengambil, serta memastikan tidak ada staf yang berada di sekitar lokasi saat ECA duduk dan menyimpan uang ke dalam saku.
Namun, permintaan suami ECA yang saat itu didampingi oleh CEO Geram Grup untuk turut melihat langsung rekaman CCTV tersebut ditolak oleh manajemen hotel dengan dalih SOP (Standar Operasional Prosedur) yang tidak memperbolehkan pihak luar mengakses rekaman CCTV, meskipun sebelumnya sempat dijanjikan akan diinformasikan setelah dicek.
“Kami bukan bicara soal besar kecilnya uang, tapi soal kejelasan dan kejujuran. Kalau memang tidak ada uang jatuh, biarkan kami lihat CCTV-nya supaya kami bisa percaya. Kenapa harus ditutup-tutupi?” ujar Sandi, suami ECA, kecewa.
Kendati begitu, pihak management hotel kembali menyampaikan bahwa rekaman CCTV dalam kondisi eror.
“Ada sesuatu yang mereka tutup tutupi, mestinya mereka harus jujur karena itu bagian dari pelayanan,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan